Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Inilah 5 Burung yang Tidak Bisa Terbang

Meski memiliki sayap, tidak semua spesies burung di dunia bisa terbang.

1 Maret 2023 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ada berbagai spesies burung di dunia, baik yang bisa terbang maupun yang tidak bisa terbang. Burung yang tidak bisa terbang umumnya memiliki ruang hidup yang lebih terbatas. Tetapi mereka cenderung lebih lihai dalam berenang dan berlari dibandingkan burung yang bisa terbang. Sebagian dari mereka juga mampu menyelam di dalam air untuk berburu mangsa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah spesies burung yang tidak bisa terbang:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Burung Takahe

Takahe merupakan spesies burung langka yang berasal dari Selandia Baru. Burung ini berwarna biru cerah dan memiliki paruh besar berwarna orange.  Melansir situs Animals, populasi takahe di alam liar sejak 2019 hanya mencapai 418 individu. Spesies mereka bahkan pernah dinyatakan punah di alam liar. 

Takahe dapat tumbuh mencapai panjang 63,5 sentimeter dengan berat hampir 4,2 kilogram. Mereka memiliki gigitan yang kuat dan dapat bertahan hidup di alam liar sampai 18 tahun.

Burung yang tidak bisa terbang ini ditemukan hidup di daerah padang rumput selama musim panas. Dan turun ke wilayah yang lebih rendah saat memasuki musim dingin. 

2. Burung Kiwi

Burung kiwi menjadi spesies burung tidak bisa terbang terkecil dari keluarga burung ratite. Burung asal Selandia Baru ini terancam punah akibat hilangnya habitat asli dan predator liar. Burung kiwi memiliki bulu berwarna abu-abu dengan sayap yang sangat kecil. Mereka mempunyai paruh panjang dan hidung sensitif untuk mendeteksi keberadaan mangsa. 

Burung kiwi tergolong makhluk nokturnal, karena lebih aktif mencari makan di malam hari. Mereka suka memakan beragam invertebrata kecil, binatang amfibi, cacing, serangga, buah-buahan, dan biji-bijian. Sebagian besar burung kiwi ditemukan hidup di semak belukar, daerah pegunungan, dan padang rumput. 

3. Burung Emu

Burung emu berasal dari Australia dan dinobatkan sebagai burung tidak bisa terbang terbesar kedua di dunia. Tinggi mereka dapat mencapai 149 sampai 190,5 centimeter, dengan berat 18 hingga 59,8 kilogram. 

Umumnya burung emu memiliki bulu berwarna krim kecokelatan dengan sedikit paduan warna hitam dan karat. Namun, variasi bulu burung emu dapat menyesuaikan lingkungan tempat mereka tinggal. 

Berkat kakinya yang panjang dan kuat, burung emu dapat berlari sejauh 48 kilometer per jam. Mereka aktif mencari makan di siang hari, dan menyenangi biji-bijian, rerumputan, buah-buahan, dan serangga. 

4. Burung Kasuari

Kasuari merupakan burung berkaki panjang yang tidak bisa terbang. Tiga spesies utama mereka tersebar di seluruh New Guinea, Australia utara, dan Kepulauan Aru.

Spesies burung ini dinobatkan sebagai burung tidak bisa terbang paling berbahaya di dunia. Ini karena ukuran mereka yang besar, memiliki cakar tajam, dan sangat agresif ketika merasa terpojok. 

Kasuari bisa mencapai tinggi antara 152,4-201 sentimeter dengan berat hingga 58,9 kilogram. Mereka mampu berlari sejauh 48 kilometer per jam, melompat jarak jauh, dan berenang dengan baik.

Sebagian besar makanan kasuari terdiri dari buah-buahan, invertebrata kecil, burung, tikus, dan ikan.

5. Penguin Kaisar

Penguin kaisar merupakan salah satu jenis burung tidak bisa terbang yang paling populer di dunia. Mereka ditemukan hanya hidup di daerah pantai dan pedalaman Antartika. 

Penguin kaisar dinobatkan sebagai spesies penguin terbesar di dunia. Tinggi mereka bisa mencapai 99 sentimeter dengan berat 22-44,9 kilogram.

Burung ini mampu menahan napas selama 20 menit ketika sedang menyelam. Mereka dapat menyelam sampai kedalaman 534 meter di bawah laut. 

Penguin kaisar memiliki bulu hitam di wajah dan punggung, putih di perut, dan kuning di leher. Mereka senang berburu makanan seperti krustasea, krill, ikan, dan cumi-cumi . 

DELFI ANA HARAHAP

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus