Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Berita Tempo Plus

Biobriket dari Limbah Pabrik Gula

Tiga mahasiswa ITS Surabaya mengembangkan ide pembuatan biobriket dari limbah pabrik gula. Bisa menyala sampai satu jam.

29 Mei 2021 | 00.00 WIB

ilustrasi: djunaedi
Perbesar
ilustrasi: djunaedi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Tiga mahasiswa ITS mengembangkan ide inovasi membuat biobriket dari limbah blotong pabrik gula.

  • Perekat biobriket ini menggunakan tepung tapioka atau limbah kulit singkong.

  • Biobriket dari blotong ini bisa menyala sekitar satu jam.

RUMAH Fathul Mubin Ghufron, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, sekitar 1 kilometer dari pabrik gula di Karanganyar, Jawa Tengah. Pabrik itu menghasilkan limbah berupa ampas tebu dan blotong. Ampas tebu—lazimnya disebut bagas—adalah hasil sampingan dari proses ekstraksi cairan tebu. Sedangkan blotong merupakan limbah akhir yang bentuknya seperti pasir kasar. “Selama ini dibuang begitu saja dan belum dimanfaatkan,” katanya, Senin, 17 Mei lalu.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus