Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Tiga mahasiswa ITS mengembangkan ide inovasi membuat biobriket dari limbah blotong pabrik gula.
Perekat biobriket ini menggunakan tepung tapioka atau limbah kulit singkong.
Biobriket dari blotong ini bisa menyala sekitar satu jam.
RUMAH Fathul Mubin Ghufron, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, sekitar 1 kilometer dari pabrik gula di Karanganyar, Jawa Tengah. Pabrik itu menghasilkan limbah berupa ampas tebu dan blotong. Ampas tebu—lazimnya disebut bagas—adalah hasil sampingan dari proses ekstraksi cairan tebu. Sedangkan blotong merupakan limbah akhir yang bentuknya seperti pasir kasar. “Selama ini dibuang begitu saja dan belum dimanfaatkan,” katanya, Senin, 17 Mei lalu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo