Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Bandung (ITB) meluncurkan aplikasi Desanesha pada acara Pameran Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat pada 20 Desember 2022. Aplikasi Desanesha besutan LPPM ITB merupakan aplikasi yang bertujuan menghubungkan pakar ITB pada kepala desa, khususnya di daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T). Hal ini sendiri dilakukan untuk mendukung target pengabdian masyarakat ITB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rektor ITB Reini Wirahadikusumah memaparkan bahwa pengabdian masyarakat ITB harus menjangkau tiga ring, pertama kepada masyarakat tetangga, kedua dalam skala nasional, dan ketiga pada daerah 3T. “Ribuan kilometer perjalanan kolega-kolega kami ini (membuat) beliau-beliau memahami bahwa desa memiliki sumber daya yang sangat besar—tetapi kawan-kawan kita di desa ataupun di daerah 3T menghadapi tantangan dalam pengelolaannya,” ujar Reini dilansir dari laman ITB pada Selasa, 27 Desemnber 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejalan dengan hal tersebut, Sekretaris Bidang Pengabdian Masyarakat LPPM ITB, Deny Willy Junaidy, menyatakan bahwa prioritas pengabdian masyarakat ITB adalah memberdayakan dan memandirikan masyarakat di kawasan 3T. “Dosen ITB pun dapat menjelajahi permasalahan dan kebutuhan ipteks sains di desa melalui sumber data yang di-input oleh kepala desa di berbagai wilayah di Indonesia,” kata Denny.
Proses launching dilanjutkan dengan pemutaran sebuah kemasan video yang telah dipersiapkan mengenai simulasi manfaat aplikasi. Pada pemutaran video, terlihat bahwa warga desa di kawasan 3T acapkali menghadapi masalah dengan kompleksitas yang lebih tinggi karena jauhnya akses teknologi kepada mereka.
Video juga menampilkan bagaimana pihak pakar dan dosen di ITB dapat bertindak secara langsung menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Aplikasi DesaNesha memungkinkan pakar ITB untuk langsung menanggapi permasalahan sehingga dapat melakukan ideasi solusi, penelitian, dan penerapan solusi atas permasalahan desa yang sebelumnya di-input oleh kepala desa tersebut.