Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Jembatan Kaca di Cina Pecah, Begini Ahli Bicara Kekuatan Material Kaca

Angin kencang 150 kilometer per jam dilaporkan telah menyebabkan lantai jembatan kaca di kawasan wisata di luar Kota Longjing, Cina, ambrol.

13 Mei 2021 | 04.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Angin kencang 150 kilometer per jam dilaporkan telah menyebabkan lantai jembatan kaca di kawasan wisata di luar Kota Longjing, Cina, ambrol. Akibatnya, seorang turis pria terjebak hingga bergantungan pada handrail di ketinggian hampir 100 meter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bukan hanya di Cina, obyek wisata jembatan kaca kini banyak ditemui di banyak belahan dunia. Dari Tower Bridge di London, Inggris, sampai Grand Canyon Skywalk di Arizona, AS. Peristiwa di Longjing menimbulkan pertanyaan, amankah jembatan-jembatan yang sengaja dibangun untuk menguji adrenalin wisatawan tersebut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Paul Bingham, ahli material di Sheffield Hallam University, Inggris, mengatakan dirinya tidak memiliki keraguan untuk berjalan di atas sebuah jembatan kaca. Asalkan, dia menambahkan, tidak ada angin kencang yang bertiup hingga 150 kilometer per jam seperti yang terjadi di Longjing.

"Para desainer dan arsitek harus sangat hati-hati sebelum memutuskan menggunakan material kaca, tapi saya kira orang-orang tak perlu cemas," katanya.

Bingham menerangkan, kaca memiliki dua kelemahan sebagai material sebuah bangunan. Yang pertama, kaca padat tapi mudah pecah atau retak. Kalau sudah retak, kekuatannya jauh merosot. "Kedua, kaca tidak memiliki kristal, jadi sekali permukaannya retak, akan sulit untuk menghentikannya (retakan)," kata Bingham.

Menurut Bingham, ada sejumlah teknik untuk menciptakan kaca yang ekstrem kuat--jenis yang mungkin digunakan di Jembatan Longjin atau jembatan kaca lainnya. Salah satunya adalah kaca masa kini kerap dilapisi material lain, seperti polimer. Syaratnya, polimer yang dikembangkan harus memiliki indeks refkrasi cahaya yang sama dengan kaca itu.

Indeks refraksi yang sama penting saat cahaya datang menembus kaca itu. Lapisan polimer menjadi tidak malah mengganggu cahaya itu dan pelapisan menjadi tidak terlihat.

Jembatan kaca yang pecah akibat angin kencang di Longjing, Provinsi Jilin, Cina. Xinhua

Selain itu, Bingham menambahkan, "Banyak pembuat kaca juga mampu membuat lapisan dari polimer yang fleksibel antar lembar kaca sehingga kalaupun satu lapisan pecah atau retak, kaca seluruhan tetap terjaga pada tempatnya."

Menurut Bingham, kaca pada jembatan cenderung dilapisi polimer di bagian luar dan antar lapisan-lapisan kaca. Ada dua keuntungannya: membuat kaca lebih kuat, dan ketika retak atau pecah juga tidak akan menghasilkan pecahan yang tajam.

Membuatnya lebih kuat biasanya dengan memperkecil bidang permukaan luar kaca dan menambah lebar interior. ini bisa dilakukan secara kimia maupun termal. Kompresi ini akan ecara efektif menutup setiap retakan halus dan menghentikannya menyebar.

Ratusan pengunjung memadati jembatan kaca di Zhangjiajie, Cina, 20 Agustus 2016. Jembatan kaca ini memiliki panjang sekitar 430 meter dengan lebar 6 meter dan dilengkapi 99 panel kaca. chinadaily.com.cn

"Ini seperti mencoba mengisi sebuah mesin cuci dengan lebih banyak pakaian sekalipun sudah penuh," kata Bingham. "Anda dapat tetap memasukkannya tetapi itu menciptakan medan tekanan. Anda harus memukulnya dengan sangat kuat untuk memecahkannya."

Menurut Bingham, runtuhnya lantai jembatan kaca secara teori bisa karena cacat pada kaca yang membuatnya retak atau membuat retakan menyebar. Tapi itu diragukannya karena dia yakin setiap jembatan kaca sudah dipastikan keamanannya.

Bingham lebih percaya dalam kasus Jembatan Longjin, angin kencang menciptakan tekanan yang terlalu besar yang bisa ditahan oleh kaca ketika orang-orang berada di atasnya. Di Cina, obyek wisata jembatan kaca memang dipenuhi wisatawan sejak negara itu menyatakan mampu mengendalikan penularan Covid-19.

NEW SCIENTIST

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus