Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketika langit tampak agak gelap biasanya sering dikaitkan sebagai pertanda akan hujan. Suasana mendung dipengaruhi oleh awan gelap. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menjelaskan, durasi mendung bisa terjadi selama beberapa jam, bahkan berhari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada tiga tahapan proses terjadinya mendung, sebagaimana dikutip dari Britannica. Proses dimulai dari panas sinar matahari yang membuat air laut, sungai, danau mengalami penguapan. Tahapan ini adalah proses evaporasi. Air akan mengalami proses perubahan, dari uap menjadi cair (kondensasi). Proses kondensasi tergantung dua faktor, yaitu tingkat kejenuhan uap di udara dan besarnya penurunan suhu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Suhu udara yang tinggi bisa membuat titik embun menjadi makin banyak dan memadat sehingga terbentuk awan. Tahapan selanjutnya dinamakan proses awan yang mengandung banyak air berkumpul menjadi satu dan membentuk gumpalan besar menutupi langit. Inilah yang disebut awan mendung.
Setelah awan mendung muncul, biasanya tetesan air hujan akan jatuh ke tanah. Tapi, hal itu tidak selalu terjadi karena tergantung angin yang membawa awan mendung. Jika angin membawa awan mendung ke lokasi yang suhunya lebih rendah dari awan itu, maka hujan akan turun. Tapi, jika angin membawa awan mendung ke lokasi yang suhunya lebih tinggi, maka hujan tak akan turun.
PRIMANDA ANDI AKBAR