Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Kompetisi ulang alik tiga raksasa

As merubah disain cincin karet dan corot pesawat challenger. meski siap diluncurkan tahun 1988, as tetap cemas terhadap pesawat ulang alik soviet, satur nus-5 dan pesawat ulang alik prancis, hermes. (ilt)

6 September 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KENDATI meledaknya Challenger, Januari lalu, masih menimbulkan kekhawatiran di sana-sini, Amerika tetap juga menyiapkan peluncuran pesawat ulang aliknya. Peluncuran ditetapkan akan dimulai tahun 1988. Program dipastikan setelah ada kepastian perbaikan pesawat Challenger. Langkah yang tak bisa ditunda, karena, menurut para ahli, penerbangan pesawat ulang alik punya peran sangat penting di abad ke-21, baik dari sisi politik maupun ekonomi. AS mau tak mau harus berpacu dengan sejumlah negara lain, yang juga menyiapkan penerbangan pesawat ulang alik. Saingan terberat AS adalah Uni Soviet. Sesudah itu, European Space Agency, organisasi Eropa yang beranggotakan 11 negara. Dua pekan lalu, para desainer Challenger mengumumkan beberapa bagian perubahan pesawat ulang alik AS itu. Semua perbaikan dibuat berdasarkan hasil penelitian mencari penyebab meledaknya Challenger satu bagian pokok gagalnya penerbangan Januari lalu, tak bekerjanya secara baik cincin-cincin karet di antara sambungan pada roket pendorong. Konstruksi cincin yang terdapat di sekeliling tubuh roket itulah yang diperbaiki desainnya. Pada desain lama terdapat hanya dua lapis cincin, sementara pada desain baru pengganjal hubungan lempengan tubuh roket itu ditambah satu lapis lagi. Cincin-cincin ini dulunya bekerja apabila ada tekanan besar pada peluncuran. Pada perbaikan, cincin-cincin itu segera berfungsi setelah disetel, walau dalam keadaan statis. Hasil penelitian mencari penyebab kegagalan juga menemukan tak bekerjanya cincin, akibat suhu sangat rendah ketika Challenger akan diberangkatkan. Karet yang dipersiapkan untuk suhu tinggi itu kehilangan daya elastisnya pada suhu rendah dan tak berdaya ketika diperlukan. Untuk mengatasi ini, pada rancangan baru terdapat sejumlah alat pemanas. Corot, pipa pancar roket di bagian paling bawah, juga mengalami perubahan desain. Tujuannya agar gas-gas panas yang dikeluarkan ketika peluncuran tidak berbalik mengganggu tubuh roket. Di samping itu, menurut para desainer, dengan pipa pancar baru itu, sambungan-sambungan pada tubuh roket juga mendapat tekanan dari bawah. Ini membantu kerja cincin karet pada sambungan, khususnya di tangki bahan bakar. Dengan perbaikan-perbaikan ini AS optimistis bisa unggul dalam peluncuran pesawat ulang alik. Challenger memang tergolong orbiter raksasa yang punya ukuran sebesar DC-9, dan mampu mengangkut muatan sampai 250.000 pound. Toh, AS diam-diam juga cemas, karena Uni Soviet diperkirakan sedang mengembangkan pesawat ulang alik yang hampir sama besarnya. Laporan dinas rahasia menunjukkan, Uni Soviet sedang mengembangkan roket Saturnus-5 -- yang digunakan untuk penerbangan ke bulan -- untuk menjadi roket pendorong pesawat ulang alik. Dengan tujuan mata-mata, Uni Soviet diperkirakan sudah akan mencoba menerbangkan pesawat ulang aliknya, mungkin tahun ini atau tahun depan. Struktur roket Uni Soviet agak berbeda dari punya AS. Terdapat empat roket pendorong yang melekat rapat ke tangki bahan bakar, hingga struktur roket tampak lebih monolit. Sementara itu, pesawat ulang aliknya tak berbeda banyak. Seperti milik AS pesawat ulang alik Uni Soviet juga memiliki sayap delta dan menggantung pada tangki bahan bakar ketika diluncurkan. Tak bisa didapatkan spesifikasi berapa awak pesawat bisa ikut terbang dan berapa besar daya angkut pesawat ruang angkasa itu. Kemungkinan besar sama dengan Challenger. Di samping menghadapi Uni Soviet, AS juga harus menghadapi pesawat ulang alik Eropa yang kini mencatat berbagai keberhasilan dalam percobaannya. Pesawat ulang alik yang kini sedang dikembangkan Prancis itu diberi nama Hermes. Punya kemampuan mengangkut muatan 37.000 pound dan enam awak kapal. Ukuran Hermes jauh lebih kecil dari Challenger. Roket pendorong Hermes dikembangkan dari Ariane-5. Strukturnya, dua roket Ariane-5 menempel pada sebuah tangki bahan bakar, sementara Hermes berjuntai di atas tangki. Kedudukan orbiter inilah yang membedakan pesawat ulang alik Eropa dengan pesawat sejenis, milik Amerika dan Uni Soviet. Hermes direncanakan akan diterbangkan tahun 1995. Namun, Eropa, yang kini terhitung masih kalah dalam mengembangkan pesawat ulang alik, tidak berhenti menjangkau ruang angkasa. Industri mesin pesawat terbang Rolls Royce sedang mengembangkan mesin jet dengan bahan bakar hidrogen. Dengan mesin ini, European Space Agency sedang mengembangkan pesawat ruang angkasa yang lepas landas dan mendarat secara mendatar. Pesawat itu diberi nama Hotol. Penerbangan percobaan tanpa awak akan dilakukan tahun 1996. Prinsip Hotol berbeda total dari pesawat ulang alik, karena menggunakan pesawat jet dan bukan roket pendorong. Inilah, katanya, kendaraan ruang angkasa di masa mendatang. Programnya akan lebih ekonomis, dan bila berhasil, diperkirakan bisa menggantikan 90% program pesawat ulang alik dengan roket. Memang keberhasilan Hotol masih perlu ditunggu, karena perhitungan keamanannya masih belum dapat dijamin benar. Perhitungan akibat gesekan dengan udara, misalnya, harus dihitung kembali, karena kecepatan Hotol terhitung sekitar 12 kali kecepatan suara. Jim Supangkat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus