Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Konsumsi Telur Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular? Ini Faktanya

Bagaimana kaitan konsumsi telur dan peningkatan risiko penyakit jantung? Beberapa hasil penelitian bisa menjawabnya.

18 Februari 2025 | 22.24 WIB

Ilustrasi telur mentah. Foto: Freepik.com
Perbesar
Ilustrasi telur mentah. Foto: Freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Telur dikenal sebagai sumber protein berkualitas tinggi dan berbagai nutrisi penting. Namun, makanan ini juga sering dikhawatirkan karena kandungan kolesterol yang tinggi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur yang berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan peredaran darah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Konsumsi telur berisiko meningkatkan risiko kardiovaskular, terutama bila dikaitkan dengan kandungan kolesterol dalam kuning telur. Beberapa ulasan, salah satunya dari PubMed Central, menyebutkan bahwa asupan kolesterol yang tinggi bisa berdampak negatif terhadap kesehatan jantung manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Namun, seberapa besar dampaknya? Apakah benar telur bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular?

 

Hubungan Konsumsi Telur dan Risiko Kardiovaskular

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Northwestern di Chicago, seperti yang ditulis dalam situs British Heart Foundation, mengungkapkan bahwa konsumsi telur memang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Studi ini melibatkan 29.615 orang dari enam penelitian di Amerika Serikat. Para peneliti memakai metode observasional untuk mengamati pola makan dan kesehatan para responden.

Para peneliti mengumpulkan informasi secara merinci, termasuk jumlah telur yang dikonsumsi setiap hari. Satu butir telur mengandung sekitar 186 miligram (mg) kolesterol makanan. Kandungan kolesterol telur ini lebih tinggi di Inggris, yaitu sekitar 235 mg per butir.

Selain pola makan, faktor gaya hidup lain seperti jenis dan durasi olahraga juga diperhitungkan dalam penelitian ini. Hasil studi menunjukkan bahwa setiap setengah butir telur yang dikonsumsi per hari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 6 persen

Lebih dari itu, risiko kematian akibat penyakit ini meningkat sebesar 8 persen dalam kurun waktu 17,5 tahun. Temuan ini diperhatikan oleh banyak ahli kesehatan karena menunjukkan hubungan antara konsumsi telur dan peningkatan risiko penyakit jantung.

 

Perbandingan Kolesterol Telur dan Sumber Kolesterol Lainnya

Selain telur, peneliti juga meninjau sumber makanan lain yang mengandung kolesterol tinggi. Masih dari sumber yang sama, ada penelitian terpisah mengenai dampak kolesterol dari telur dibandingkan dengan sumber kolesterol lainnya, seperti daging dan produk susu berlemak tinggi.

Penelitian tersebut mendapati bahwa asupan kolesterol tambahan dari daging dan produk susu berlemak tinggi menambah konsumsi kolesterol harian sebesar 300 mg. Akibatnya, peserta yang mengonsumsi kolesterol dalam jumlah tersebut mengalami peningkatan risiko penyakit kardiovaskular sebesar 17 persen. Risiko kematian juga meningkat hingga 18 persen.

Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa telur merupakan salah satu sumber kolesterol yang paling berkontribusi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung. Konsumsi berlebihan, terutama tanpa mengimbangi dengan pola makan sehat, dapat berdampak buruk terhadap kesehatan jantung.

Victoria Taylor, Ahli Gizi Senior di British Heart Foundation, menjelaskan bahwa konsumsi telur dan peningkatan risiko penyakit jantung tidak berhubungan secara langsung. Dengan kata lain, penelitian di atas hanya menunjukkan korelasi, bukan membuktikan bahwa makan telur secara langsung menyebabkan kardiovaskular.

Untuk memastikan sebab akibat keduanya, perlu penelitian lebih lanjut dengan metode yang lebih mendalam. Penelitian harus mempertimbangkan faktor-faktor lain, seperti pola makan secara keseluruhan, tingkat aktivitas fisik, serta kondisi kesehatan individu yang diamati.

Victoria juga menekankan bahwa konsumsi telur dalam jumlah yang wajar masih menjadi bagian dari pola makan sehat. Namun, perhatian terhadap asupan kolesterol secara keseluruhan juga penting, sehingga konsumen tidak hanya berfokus pada satu jenis makanan saja.

 

Konsumsi Makanan yang Bergizi Seimbang

Agar kesehatan tetap terjaga, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang. Victoria Taylor menyarankan agar tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsi satu jenis makanan saja, termasuk telur. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Anda bisa menggabungkan telur dengan sumber karbohidrat kompleks, seperti roti gandum utuh, serta menambah asupan sayur dan buah untuk mendapatkan nutrisi yang lebih lengkap. Berarti telur bisa dinikmati secara leluasa tanpa harus merisaukan dampaknya terhadap kesehatan jantung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus