Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menggolongkan Balai atau Laboratorium Observasi Antariksa dan Atmosfer di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur, sebagai unit riset kecil. Dia menepis keberatan sebagian kalangan atas penutupan laboratorium itu per 31 Januari 2023 lalu sebagai konsekuensi dari integrasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN ke dalam BRIN.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Untung saya sudah pernah ke Pasuruan. Itu kan kecil banget ya,” kata Handoko dalam konferensi pers 'Saatnya BRIN Menjawab' di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Eks Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI itu menuturkan bahwa saat integrasi ke BRIN, ada 72 unit riset yang ditutup setelah dilakukan konsolidasi. Eksekusi fisik penutupan dilakukan dalam dua tahap yakni Januari 2022 dan 2023. Tahap pertama disebutnya untuk unit yang tergolong besar. Tahap kedua, termasuk Laboratorium LAPAN di Pasuruan di dalamnya, "terhadap unit yang kecil-kecil."
Menurut Handoko, konsolidasi di dalam BRIN tak sekadar gabung menjadi satu. Itu sebabnya, beberapa unit riset dikorbankan dengan ditinggalkan. Pengelolaannya diserahkan ke pihak lain ataupun pemerintah daerah.
Khusus untuk Laboratorium Observasi Antariksa dan Atmosfer, yang kemudian namanya menjadi BRIN Pasuruan, disebutkan Handoko, "Isinya cuma beberapa orang.” Mereka yang ada di manajemen, katanya menambahkan, telah pindah ke Kebun Raya Purwodadi atau ke Surabaya. Sedangkan perisetnya disebutkan sudah sejak lama pindah ke Kawasan Sains dan Teknologi milik BRIN di Bandung.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam konferensi pers 'Saatnya BRIN Menjawab' di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Februari 2023. (Tempo/Maria Fransisca Lahur)
Mengenai peralatan, Handoko mengaku telah pula memindahkannya dari Pasuruan. Tapi, dia juga mengatakan, "Sebenarnya tidak ada alat sih. Teropong kecil saja, nggak ada yang lain." Dia juga menambahkan, "Itu cuma peluncuran balon juga ya. Balon juga cuma di simpan di kulkas.” Balon dijanjikan akan tetap bekerja dan nantinya diluncurkan dari Kebun Raya Purwodadi.
Balon yang dimaksud adalah instrumen balon meteorologi yang di dalamnya berisi ozonesonde, alat ukur untuk pengamatan ozon. LAPAN Pasuruan bisa memiliki perangkat ini berkat kerja sama dengan NASA, dan satu-satunya di Indonesia.
Astronom Amatir Kehilangan
Sebelumnya, di antara kalangan yang menyesalkan penutupan Laboratorium Observasi Antariksa dan Atmosfer Pasuruan adalah Forum Komunikasi Astronomi Amatir Lintas Jawa Timur. Mereka sampai bersurat kepada Handoko, memohon mempertimbangkan kembali penutupan tersebut.
Dalam suratnya, Forum menyebutkan kehadiran Laboratorium Stasiun Observasi Antariksa dan Atmosfer Pasuruan (Lab SOAA Pasuruan) masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat demi popularisasi sains khususnya astronomi di Jawa Timur. Dilampirkan pula rekapitulasi sekaligus dokumentasi kolaborasi yang telah terjalin dan memiliki luaran yang aplikatif bagi pemenuhan kebutuhan data dan edukasi keantariksaan di Jawa Timur sejak 2016.
Kolaborasi mulai dari Jambore Nasional Klub Astronomi yang diselenggarakan reguler, berbagai observasi, sampai diskusi dengan profesor dari NASA dan pengamatan yang berbuah paper di jurnal internasional. "Kami sangat mengharapkan agar Bapak berkenan menimbang argumentasi di atas sebagai dasar untuk kembali mengizinkan Lab SOAA Pasuruan beroperasi," bunyi penggalan isi surat.
Surat ditandatangani Ketua Umum FOKALIS JATIM, Muchammad Toyib, tertanggal 31 Januari 2023, itu. Toyib sehari-harinya adalah Research Assistant di Departemen Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya.