Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

LAPAN Koreksi Bangkai Roket Cina Jatuh di Kalimantan, Ini Datanya

LAPAN meralat identitas benda antariksa yang jatuh di perairan pantai di Kalimantan Tengah. Benda semula yang dimaksud masih mengorbit di antariksa.

7 Januari 2021 | 21.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Space-track dan analisis orbit obyek yang jatuh dari antariksa di perairan pantai Kalimantan Tengah. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengidentifikasi obyek itu adalah bagian dari roket Cina yang jatuh ke Bumi pada Sabtu pagi, 2 Januari 2020. (LAPAN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meralat identitas benda antariksa yang jatuh di perairan pantai di Kalimantan Tengah. Benda yang semula dikira bagian atau pecahan dari roket peluncur satelit Beidou dari Cina, itu ternyata masih berada di orbitnya di luar angkasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya, obyek antariksa bernama CZ-3B R/B dengan nomor katalog 44710 itu dikatakan jatuh pada Senin 4 Januari 2021, sehari sebelum ditemukan masyarakat setempat dan membuat heboh. Identifikasi dilakukan setelah menelusuri obyek-obyek antariksa yang melintas di atas wilayah Indonesia, tepatnya di selatan Kalimantan, di antara jam 13-15, pada Senin itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CZ-3B R/B dengan nomor katalog 44710 dianggap kandidat terkuat sebagai benda yang jatuh karena saat itu didapati melayang terendah dari muka Bumi dibandingkan tiga obyek lainnya. Ketinggiannya 121,7 kilometer--di bawah batas ketinggian kritis, saat obyek antariksa memasuki atmosfer padat Bumi.

Selain juga kesesuaian identitas pemilik obyek itu, yakni Cina, dengan logo CNSA pada obyek yang ditemukan di perairan Teluk Kramat, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. CNSA adalah Badan Antariksa Nasional Cina.

"Tapi saya memeriksa ulang data sampah antariksa yang sudah jatuh. Ternyata objek 44710 itu masih mengorbit," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin dalam keterangannya, Kamis malam 7 Januari 2021.

Penelusuran pun diulang lagi namun dengan informasi yang sama bahwa obyek sampah antariksa itu milik Cina. Thomas mengatakan menyisir arsip benda antariksa yang jatuh ke Bumi dalam beberapa hari ke belakang, tak sebatas pada Senin 4 Januari lalu.

Tim gabungan bersama warga Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah melakukan pengecekan benda atau serpihan yang diduga bangkai pesawat terbang yang ditemukan di perairan Kumai, Selasa, 5 Januari 2021. Kredit: ANTARA/HO-Humas Polda Kalteng

Hasilnya, didapat obyek CZ-3B R/B tapi dengan nomor katalog 46611. Ini adalah bagian dari roket Cina yang pernah digunakan untuk meluncurkan satelit observasi Bumi, Geofen-13, pada 11 Oktober 2020. "Saya analisis orbitnya dan saya peroleh lintasannya melewati pantai Kalimantan Tengah," kata Thomas.

Dia menerangkan, CZ-3B R/B dengan nomor katalog 46611 jatuh ke Bumi pada Sabtu 2 Januari 2021. Saat itu orbitnya semula terpantau sudah berada di ketinggian 94 kilometer. "Jatuh di pantai Kalimantan Tengah pada 2 Januari 2021 pukul 06.27 WIB."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus