Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meralat identitas benda antariksa yang jatuh di perairan pantai di Kalimantan Tengah. Benda yang semula dikira bagian atau pecahan dari roket peluncur satelit Beidou dari Cina, itu ternyata masih berada di orbitnya di luar angkasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, obyek antariksa bernama CZ-3B R/B dengan nomor katalog 44710 itu dikatakan jatuh pada Senin 4 Januari 2021, sehari sebelum ditemukan masyarakat setempat dan membuat heboh. Identifikasi dilakukan setelah menelusuri obyek-obyek antariksa yang melintas di atas wilayah Indonesia, tepatnya di selatan Kalimantan, di antara jam 13-15, pada Senin itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
CZ-3B R/B dengan nomor katalog 44710 dianggap kandidat terkuat sebagai benda yang jatuh karena saat itu didapati melayang terendah dari muka Bumi dibandingkan tiga obyek lainnya. Ketinggiannya 121,7 kilometer--di bawah batas ketinggian kritis, saat obyek antariksa memasuki atmosfer padat Bumi.
Selain juga kesesuaian identitas pemilik obyek itu, yakni Cina, dengan logo CNSA pada obyek yang ditemukan di perairan Teluk Kramat, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. CNSA adalah Badan Antariksa Nasional Cina.
"Tapi saya memeriksa ulang data sampah antariksa yang sudah jatuh. Ternyata objek 44710 itu masih mengorbit," kata Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin dalam keterangannya, Kamis malam 7 Januari 2021.
Penelusuran pun diulang lagi namun dengan informasi yang sama bahwa obyek sampah antariksa itu milik Cina. Thomas mengatakan menyisir arsip benda antariksa yang jatuh ke Bumi dalam beberapa hari ke belakang, tak sebatas pada Senin 4 Januari lalu.
Tim gabungan bersama warga Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah melakukan pengecekan benda atau serpihan yang diduga bangkai pesawat terbang yang ditemukan di perairan Kumai, Selasa, 5 Januari 2021. Kredit: ANTARA/HO-Humas Polda Kalteng
Hasilnya, didapat obyek CZ-3B R/B tapi dengan nomor katalog 46611. Ini adalah bagian dari roket Cina yang pernah digunakan untuk meluncurkan satelit observasi Bumi, Geofen-13, pada 11 Oktober 2020. "Saya analisis orbitnya dan saya peroleh lintasannya melewati pantai Kalimantan Tengah," kata Thomas.
Baca berita sebelumnya:
Dugaan Temuan Bangkai Pesawat CNSA, LAPAN: Bagian Roket Long March 3B
Dia menerangkan, CZ-3B R/B dengan nomor katalog 46611 jatuh ke Bumi pada Sabtu 2 Januari 2021. Saat itu orbitnya semula terpantau sudah berada di ketinggian 94 kilometer. "Jatuh di pantai Kalimantan Tengah pada 2 Januari 2021 pukul 06.27 WIB."