Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung mengembangkan modifikasi alat pelubang plastik mulsa atau penutup gundukan tanah pertanian untuk para petani. Dari hanya satu alat pembolong, dibuat sekaligus menjadi dua hingga tiga pelubang pada sebuah tongkat. “Sehingga proses pelubangan jadi lebih cepat dan menghemat waktu petani,” kata Novi Saksono, dosen Konstruksi Dasar Mesin di Polman Bandung, Jumat 31 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Alat itu menggunakan bahan arang sebagai pemanas untuk melubangi plastik mulsa dengan bentuk lingkaran. Arang panas ditempatkan pada logam berbentuk tabung silinder yang diberi ventilasi. Dari panas arang itu yang merambat ke bagian bawah, tabung silinder bisa membolongi plastik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wujud alat secara keseluruhan seperti alat masak yang biasa digunakan untuk mencelupkan mi atau sayuran ke air panas. Ketika digunakan, pelubang itu harus diputar ke kiri dan kanan. “Supaya anginnya masuk lewat ventilasi dan arangnya membara,” ujar Novi.
Selain menambah banyak jumlah pelubang, modifikasi juga dilakukan dengan memperpendek tangkai alat. Rekayasa lainnya yaitu alat pelubang itu ditambahkan peniup angin (blower) agar arang senantiasa membara. Tim mahasiswa memasang pipa tambahan untuk saluran angin itu. “Sementara ini blower masih manual dengan cara memutar tuas,” kata Novi.
Purwarupa awal dua model alat itu telah diuji coba pemakaiannya untuk petani di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, saat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa pada 2023. Saat ini, menurut Novi, pengembangan alatnya masih berlangsung.
Beberapa yang masih perlu disempurnakan, dia menuturkan, seperti saluran udara yang memakai pipa peralon harus diganti dengan logam agar lebih tahan dari panas arang. Bagian lain yang ingin diperbaiki yaitu sistem peniup anginnya dengan desain baru agar bisa difungsikan hanya dengan satu tangan.
Dari perhitungan waktu saat pengujian, pelubangan plastik mulsa dengan tiga pelubang sekaligus dalam satu genggaman memerlukan 10 detik pada satu meter lahan. Waktunya lebih cepat daripada hanya satu pelubang yang sekitar 20 detik.
Pembuatan alat pelubang mulsa itu dilakukan dalam waktu dua hari, terhitung mulai dari pembelian bahan hingga perakitan. Dana pembuatan purwarupa alat itu sekitar Rp 1 juta per model. “Ke depannya nanti akan kami buat sendiri,” kata Novi.
Pilihan Editor: Tak Hanya Suhu Udara, Suhu Laut 2024 juga Capai Rekor Tertinggi