Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tulungagung - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, mendatangi lokasi penemuan sepasang arca Dewa Siwa dan Dewi Parwati di Desa Banjarsari, Kecamatan Ngunut, Tulungagung. Di lokasi itu pula ditemukan sejumlah pecahan gerabah dan bata merah kuno.
Tim arkeolog yang dipimpin Kepala BPCB Jawa Timur Zakaria Kasimin lebih dahulu meneliti arca dan pecahan gerabah kuno yang disimpan pengasuh Pondok Murrotilil Qur'an Ahsin Ashari. Tim lalu melanjutkan ke lokasi penemuan benda-benda kuno yang diduga peninggalan zaman kerajaan Hindu di Pulau Jawa, abad XIV, tersebut.
Dibantu sejumlah santri, tim arkeolog melakukan penyisiran hingga akhirnya menemukan struktur susunan bata merah yang mengindikasikan di dalam tanah itu ada bekas bangunan kuno. "Tetapi kami di sini belum bisa memastikan apakah ini semacam bangunan candi atau hanya tempat pemujaan biasa," kata Zakaria, Jumat 19 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyatakan butuh ekskavasi, Zakaria belum bisa memastikan asal masa pembuatan benda dan struktur temuan di lokasi itu. Tapi, kalau melihat ciri arca, dia menduga ada kemungkinan dibuat pada era (kerajaan) Majapahit atau bahkan sebelumnya.
Zakaria mengatakan kalau tidak ada perubahan ia menjadwalkan ekskavasi Situs Banjarsari pada pertengahan Maret. Saat ini sejumlah tenaga arkeologi yang tergabung dalam tim masih fokus menyelesaikan ekskavasi di Situs Kumitir, Jombang.
Di Situs Banjarsari yang baru ditemukan, Zakaria tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pelestarian. Namun jika dinilai tidak terlalu penting, galian di area situs bisa ditutup lagi.
Penemuan sepasang arca Dewa Siwa dan Dewi Parwati terjadi saat pekerja melakukan penggalian tanah di yang akan dibangun menjadi kolam ikan koi di belakang Pondok Murrotilil Qur'an. Menggunakan ekskavator, pekerja tidak sengaja mengangkat struktur batu yang ternyata arca Dewa Siwa dan Dewi Parwati dari kedalaman kurang dari 1,5 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga:
Candi Ini Hampir Ambruk, Akan Didirikan Ulang dalam 10 Bulan
Ahsin memilih menghentikan sementara pembangunan kolam ikannya dan melaporkan temuan arca ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tulungagung.