Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TIM mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Jember, yang beranggotakan Malikul Fanani, M. Arif Baihaqi, dan M. Fazauddiyak Sa’id, membuat detektor kelayakan telur otomatis yang dinamai Egg Sorting System (Eggsos). Alat ini dirancang untuk memeriksa kualitas telur, dari berat, kekentalan kuning telur, sampai warna cangkang.
Gagasan membuat alat tersebut berawal dari kesulitan para peternak ayam di Kabupaten Jember, Jawa Timur, memilah telur yang layak dijual. Tiap tahun, produksi telur dari daerah ini mencapai 1,8 juta kilogram. Mengkonsumsi telur yang tidak layak berpotensi mengganggu kesehatan, seperti sakit perut dan diare.
Selama ini para peternak melakukan penyortiran dengan "meneropong" telur di bawah sinar lampu dan mengukur kantung hawa telur. "Penggunaan teknologi tradisional hasilnya tidak akurat," ujar Malikul, pekan lalu.
Eggsos menggunakan perangkat lunak pengendali mikro berbasis Arduino dan aplikasi Fuzzy Logic. Sensor cahaya diubah menjadi arus listrik untuk memeriksa mutu telur. Warna cangkang diperiksa sensor red green blue (RGB), kekentalan telur terpantau oleh light dependent resistor (LDR), dan bobot telur dipantau sensor loadcell.
Parameter kelayakan telur akan ditampilkan di panel liquid crystal display (LCD) kecil. Kualitas telur yang ditampilkan terentang dari Mutu I, Mutu II, Mutu III, sampai Jelek. Para peneliti mengadopsi parameter kualitas telur dari Badan Standardisasi Nasional.
Para peneliti menghabiskan satu bulan untuk melakukan riset dan membuat Eggsos dengan biaya sekitar Rp 200 ribu. Inovasi ini menempati peringkat ketiga dalam acara Scientific Great Moment 2017 di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, bulan lalu.
Eggsos telah diuji di laboratorium Fakultas Teknik Universitas Jember dan di sebuah peternakan lokal. Malikul mengatakan Eggsos tak pernah gagal memeriksa telur ayam. Namun, "Belum diuji ke telur bebek atau unggas lain. Akan dikembangkan untuk mendeteksi umur telur."
Menurut Ali Rijal Chaidir, dosen yang membimbing para mahasiswa tersebut, alat sortir telur itu direncanakan akan dikembangkan. "Perbaikan algoritma program serta penggunaan sensornya," kata Ali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo