Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Menangkal tabrakan udara

Divisi dalmo victor dari bell aerospace/textron, amerika serikat, memproduksi sistem yang mampu menghindarkan tabrakan pesawat udara. alat ini dapat melacak pesawat lain yang terbang berdekatan. (ilt)

1 Desember 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK bulan ini, pesawat Boeing 727 Piedmont Airlines, AS, mendapat perlengkapan baru: sistem yang mampu menghindarkan tabrakan pesawat di udara. Arus penerbangan yang makin padat, dan jadwal pemberangkatan pesawat yang makin sering tertunda, tampaknya berperanan banyak dalam mendorong badan kelaikan udara AS (AA) merekomendasikan sistem tersebut. Apalagi, setelah beberapa bulan lalu pesawat Boeing 707 wakil presiden AS George Bush nyaris diserempet oleh sebuah pesawat kecil di atas landasan Seattle. Sistem ini sama sekali tidak tergantung pada perlengkapan dl bumi. Sebuah alat yang ditempatkan dl kokpit berfungsl melacak pesawat lain yang terbang berdekatan, sampai pada lokasinya yang tepat. Dalam keadaan gawat, perangkat itu pula yang bakal memerintahkan apakah pilot harus membawa pesawatnya mendaki, menukik, atau tetap terbang dalam ketinggian semula. Selama ini, usaha menghindari tabrakan udara dilakukan bersama oleh kontrol radar di bumi dengan kewaspadaan penerbang di belakang kemudi. Hasilnya memang belum memuaskan. Enam tahun lalu, misalnya, AS mencatat tabrakan udara terparah antara sebuah Boeing 727 dan pesawat pribadi kecil di tepi landasan San Diego. Ke-137 manusia di dalam kedua pesawat itu, plus tujuh orang yang bekerja di landasan, tewas seketika. Bahkan tiga bulan lalu masih terjadi tabrakan kecll dl negerl itu. Perangkat baru ini, sebetulnya, sudah dipikirkan sejak dua dasawarsa lalu. Ketika itu, Piedmont mengumumkan niatnya membeli perangkat sejenis yang dikembangkan oleh perusahaan McDonnel Douglas. Kebetulan, versi militer perangkat tersebut sudah diuji dengan hasil memuaskan oleh para penerbang pesawat tempur Phantom milik angkatan laut AS. Entah mengapa, pemerintah ketika itu belum memberikan izin penggunaannya pada pesawat komersial. Tetapi, usaha menciptakan dan mengembangkan sistem itu sendiri tidak terhenti. Barulah padaJuni 1981 muncul isyarat yang membesarkan hati. J. Lynn Helms, direktur FAA ketika itu, memaklumkan, kantornya sedang mengembangkan sebuah sistem antitabrakan. Ia juga menyatakan keyakinannya, "Alat tersebut sudah akan muncul di sekitar akhir 1984." Alat ini diproduksikan oleh divisi Dalmo Victor dari Bell Aerospace/Textron. Ia mengirimkan sinyal radar ke segala arah dan, sebaliknya, mengumpulkan dan menganalisa sinyal yang masuk. Pesawat yang berada pada radius tertentu, dan dilengkapi sistem tersebut, juga akan balik mengirimkan sinyalsinyalnya. Sinyal yang paling berharga ialah yang memberikan data ketinggian. Sebuah komputer kemudian membuat kalkulasi atas semua masukan sinyal tadi. Bila dua pesawat sudah berada dalam jarak terbang 40 detik, di display radar cuaca kokpit akan muncul posisi masing-masing. Bila jarak bertambah dekat, antara 20 dan 25 detik, sistem itu akan "berbunyi". Di samping isyarat-isyarat di papan tombol instrumen, juga akan disampaikan pesan lisan yang menyarankan posisi vertikal terbaik untuk menghindarkan tabrakan. Langkah selanjutnya, tentu, tetap tergantung pada keterampilan dan pengambilan kcputusan yang ditempuh pilot. Piedmont akan mencoba sistem ini selama delapan bulan. Republic dan United Airlines baru akan memasangnya pada tujuh pesawat pada awal 1986. Menurut para pendukung konsep ini, sistem antitabrakan itu sudah menjadi kebutuhan umum pada akhir 1988. Tetapi, kalangan yang skeptis memperkirakan baru setelah 1990 sistem itu "memasyarakat". Kelemahannya, alat itu hanya bisa menyarankan olah gerak vertikal. Sedangkan menurut asosiasi penerbang AS (ALPA), alangkah baiknya bila ia juga mampu menyarankan manuver horisontal, baik ke kiri maupun ke kanan. Penghambat lain, harganya termasuk mahal. Diperkirakan, sebuah sistem akan mencapai antara US$ 50.000 dan US$ 125.000. Toh, minat memproduksikan sistem ini tampaknya besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus