Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Menebak Citra Satelit

Robert k. vincent dari as menawarkan image processing (jasa menganalisa citra satelit) sebagai tindak lanjut pengindriaan jarak jauh. banyak diminati eksplorasi minyak yang dapat menekan biaya 50%. (ilt)

7 September 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI depan sekitar 50 hadirin, seorang ahli "tebak-menebak" dari AS, Robert K. Vincent, menawarkan jasanya, Senin pekan lalu. Tetapi, seminar sehari di Grand Ballroom Hotel Mandarin, Jakarta, itu tentulah bukan perkara sembarang tebak. Vincent berbicara tentang Image Processing (pemrosesan citra), sebaga tindakan lanjut pengindriaan jauh (remote sensing). "Seminar ini bermanfaat karena diberikan langsung oleh ahlinya," kata Prof. M.T. Zen, deputi ketua BPPT bidang sum ber daya alam. Teknologi pengindriaan jauh sendiri bukanlah hal baru buat Indonesia. Sejak Landsat (land satellite) I diluncurkan, 1972, Indonesia bisa membeli citra hasil satelit itu dari AS. Syaratnya, antara lain, memesan dua atau tiga bulan sebelumnya dari stasiun bumi di AS. Sebab, Landsat, yang mengorbit dari kutub ke kutub, hanya melewati satu titik yang sama di bumi setiap 18 hari (TEMPO, 16 Oktober 1982, Ilmu & Teknologi). Dengan pertimbangan itu pula, sejak 1983, Indonesia memiliki stasiun buminya sendiri di Pekayon, dekat Cijantung, Jakarta Timur. Dengan stasiun bumi ini, pengambilan citra dapat dilakukan langsung. Sementara itu, Landsat sendiri mengalami perubahan teknologi. Landsat 1, 2, dan 3, misalnya, memanfaatkan empat kanal dengan teknik Multi-Spectral Scanners (MSS). Ia merekam citra pada drum magnetik yang berputar, dengan cara melarik (scanning). Untuk setiap petak bujur sangkar dengan sisi 80 meter, tersedia sebuah pixel (picture element = elemen gambar). Dengan kata lain, MSS memiliki resolusi 80 meter. Generasi Landsat 4 (kini sudah Landsat 5) mulai memanfaatkan tujuh kanal, dengan teknik Thematic Mapper (TM). Resolusinya 30 meter, sehingga, "TM menghasilkan citra yang mengandung lebih banyak informasi ketimbang MSS," ujar Vincent, 44, doktor geologi lulusan Universitas Michigan, AS, 1973. Ia membandingkan perbedaan jumlah kanal itu dengan permainan kuis. Pada MSS, "penebak" hanya boleh bertanya empat kali. Tetapi, pada TM, jumlah pertanyaan menjadi tujuh. "Semakin banyak kesempatan bertanya, kian terbuka kemungkinan menebak tepat," kata principal investigator Proyek Landsat I dan Skylab itu. Jadi, yang ditawarkan Vincent bukanlah citra satelit, melainkan jasa menganalisa citra itu. Kebetulan, "Kita memang masih kekurangan tenaga ahli di bidang pengindriaan jauh," kata R. Sunaryo, ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), di tengah seminar. "Terutama, ahli pengindriaan jauh dari disiplin pertanian dan lingkungan." Kecanggihan memproses citra, menurut Vincent, bisa menghindarkan sejumlah dampak negatif. Ia, yang menyandang pangkat kapten angkatan udara AS, lalu menceritakan "kecolongan" yang pernah dialami Pentagon karena terlambat mengetahui konstruksi bangunan militer Uni Soviet di Siberia. Ia lalu menyebut program komputer Geospectra, yang ditawarkannya, "cukup canggih" untuk melakukan pemrosesan citra itu. Geospectra Corporation, perusahaan jasa konsultan pemrosesan citra dan foto udara itu, didirikan Vincent pada 1974. Vincent, yang pernah diminta memberikan brifing teknis pengindriaan jauh di depan Senat AS, 1979, mencontohkan pemrosesan citra ini dalam penemuan sumber minyak bumi, perkara yang paling banyak diminati. Sebelum melakukan pengeboran, yang menuntut biaya mahal itu, diperlukan informasi yang sangat banyak dan lengkap. Di samping tiga unsur: lapisan tembus cairan, hidrokarbon, dan mekanisme penjebak minyak (oil trap), analisa Vincent meliputi pula hasil pemetaan seismik dan magnetik. Misalnya, sumur minyak di dalam tanah akan menyebabkan terjadinya perbedaan sifat seismik dan magnetik dengan daerah di sekitarnya. Program yang ditawarkan Vincent mampu mengubah peta seismik berbentuk garis-garis rumit itu ke wujud tiga dimensi yang mudah dipahami. Lapan, Mei tahun depan, akan melengkapi stasiun buminya dengan sarana TM, di samping SPOT (TEMPO, 15 Juni 1985, Teleskop). Karena itulah Vincent optimistis, program yang dijajakannya bakal terpakai. Apalagi, pihak lain pun tampak berminat menggunakan jasa Geospectra, yang di sini bekerja sama dengan PT Radiant Utama. Untuk itu, tiga tenaga Radiant Utama akan dilatih di markas Geospectra di AS. "Kami juga akan memberikan latihan alih teknologi bagi pejabat pemerintah," kata Vincent. Dari Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), misalnya, "Saya merencanakan membuat peta laut dangkal yang dikombinasi-kan dengan peta arus laut dan suhunya untuk usaha perikanan," kata Prof. Ir. Jacob Rais kepada Bambang Harymurti dari TEMPO. Menurut perkiraan Vincent, peta yang dihasratkan ketua Bakosurtanal itu bisa dibuat dengan biaya antara US$ 5 dan US$ 10 per kilometer persegi. TM, yang mampu "membaca" laut hingga kedalaman 30 meter, memang lebih mudah menemukan daerah plankton. "Dengan melakukan penangkapan ikan dipinggiran daerah plankton, hasil yang dicapai bisa lebih baik," tutur Jacob Rais. Di AS para nelayan berkomunikasi dengan instansi pemerintahnya, yang mengikuti perpindahan daerah plankton ini berdasarkan hasil pemrosesan citra satelit. Tentu bukan hanya eksplorasi minyak, atau usaha penangkapan ikan saja yang diuntungkan teknik pemrosesan citra yang canggih. Program analisa ini juga bisa diterapkan pada bidang pertanian, perencanaan pembangunan wilayah, pelacakan pencemaran di darat dan laut, bahkan untuk kepentingan pertahanan. Geospectra, yang tiga tahun silam ikut menemukan sumur minyak di dekat sumber tua di Texas, AS, juga berpengalaman memergoki penebangan liar di hutar lindung Venezuela. Dari segi biaya, pemrosesan citra yang ditawarkan Vincent, konon, bisa menekan biaya eksplorasi minyak hingga 50%. Bahkan program komputernya ini membuka kemungkinan untuk menggali informasi baru dari peta-peta lama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus