Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 10 Mei 2023 lalu, Google Doodle menampilkan Sulianti Saroso dalam rangka hari ulang tahunnya yang ke 106 tahun. Melansir laman resmi Google, ia merupakan salah satu dokter wanita pertama Indonesia yang muncul di Doodle.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu masyarakat rentan, agar bisa mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Ia bahkan pernah mendapat beasiswa dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), khususnya dalam mempelajari sistem kesehatan ibu dan anak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain beliau, Google Doodle juga menampilkan tokoh-tokoh berpengaruh lain yang ada di dunia. Biasanya doodle tersebut muncul sebagai perayaan hari tertentu secara internasional.
Google Doodle
Melansir google.com, Doodle sendiri adalah perubahan logo Google yang terkesan asyik, mengejutkan, bahkan terkadang juga spontan. Umumnya, doodle tersebut hadir untuk merayakan liburan, peristiwa penting, atau juga memperingati bagaimana kehidupan para seniman, pelopor, dan ilmuwan terkenal untuk mengingat dan menghormati mereka.
Dalam mengerjakan Google Doodles, umumnya Google akan menggandeng seniman terbaik. Sehingga outputnya berbentuk karya yang memiliki cerita dan makna yang menarik.
Asal Usul Google Doodle
Masih mengutip referensi yang sama, Google Doodle bermula pada 1998, bahkan sebelum perusahaan tersebut didirikan. Mulanya dari konsep coret-coret saat pendiri Google, Larry dan Sergey saat sedang bermain-main dengan logo perusahaan. Hal ini sebenarnya untuk menandakan kehadiran mereka di festival Burning Man saat itu yang berlokasi di gurun pasir Nevada.
Mereka menggambar orang sederhana tepat di belakang huruf "o" kedua pada kata Google. Sebenarnya, logo tersebut dimaksudkan sebagai pesan komikal bagi para pengguna Google saat itu, bahwa pendirinya sedang "di luar kantor". Sejak corat coret sederhana inilah, menjadi sebuah ide awal untuk menghias logo perusahaan di acara-acara penting.
Dua tahun kemudian sejak saat itu, pendiri Google karyawan magang webmaster, Dennis Hwang, untuk membuat corat coret peringatan Hari Bastille yang akhirnya menuai respon baik. Sejak saat itu,Google Doodle makin sering muncul di beranda Google khususnya untuk mengetahui hari-hari penting, hari jadi, dan perayaan dari berbagai peristiwa.
Permintaan untuk melakukan doodle pun semakin meningkat seiring berjalannya waktu, bahkan hingga kancah dunia internasional. Google membuat doodle ini menjadi tanggung jawab bagi tim ilustrator berbakat yang disebut juga sebagai doodlers. Doodle sendiri telah menjadi upaya kelompok tersebut untuk memeriahkan beranda Google, sehingga bisa membawa senyum ke wajah para penggunanya yang ada di seluruh dunia.
Pilihan editor: Lasminingrat di Google Doodle Hari Ini, Siapakah Perempuan Garut Disebut Sang Pemula Ini?
AWALIA RAMADHANI