Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Mengenal Apa Itu Google Doodle yang Sering Berubah Logo

Logo Google biasanya akan berubah sebagai bentuk merayakan hari atau sosok tertentu yang disebut Google Doodle, lalu apakah itu?

5 Juni 2023 | 15.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Google Doodle Sulianti Saroso pada Rabu, 10 Mei 2023. Foto: Tangkapan layar Google

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 10 Mei 2023 lalu, Google Doodle menampilkan Sulianti Saroso dalam rangka hari ulang tahunnya yang ke 106 tahun. Melansir laman resmi Google, ia merupakan salah satu dokter wanita pertama Indonesia yang muncul di Doodle.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu masyarakat rentan, agar bisa mengakses layanan kesehatan yang berkualitas. Ia bahkan pernah mendapat beasiswa dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), khususnya dalam mempelajari sistem kesehatan ibu dan anak. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain beliau, Google Doodle juga menampilkan tokoh-tokoh berpengaruh lain yang ada di dunia. Biasanya doodle tersebut muncul sebagai perayaan hari tertentu secara internasional. 

Google Doodle

Melansir google.com, Doodle sendiri adalah perubahan logo Google yang terkesan asyik, mengejutkan, bahkan terkadang juga spontan. Umumnya, doodle tersebut hadir untuk merayakan liburan, peristiwa penting, atau juga memperingati bagaimana kehidupan para seniman, pelopor, dan ilmuwan terkenal untuk mengingat dan menghormati mereka.

Dalam mengerjakan Google Doodles, umumnya Google akan menggandeng seniman terbaik. Sehingga outputnya berbentuk karya yang memiliki cerita dan makna yang menarik. 

Asal Usul Google Doodle

Masih mengutip referensi yang sama, Google Doodle bermula pada 1998, bahkan sebelum perusahaan tersebut didirikan. Mulanya dari konsep coret-coret saat pendiri Google, Larry dan Sergey saat sedang bermain-main dengan logo perusahaan. Hal ini sebenarnya untuk menandakan kehadiran mereka di festival Burning Man saat itu yang berlokasi di gurun pasir Nevada. 

Mereka menggambar orang sederhana tepat di belakang huruf "o" kedua pada kata Google. Sebenarnya, logo tersebut dimaksudkan sebagai pesan komikal bagi para pengguna Google saat itu, bahwa pendirinya sedang "di luar kantor". Sejak corat coret sederhana inilah, menjadi sebuah ide awal untuk menghias logo perusahaan di acara-acara penting.

Dua tahun kemudian sejak saat itu, pendiri Google karyawan magang webmaster, Dennis Hwang, untuk membuat corat coret peringatan Hari Bastille yang akhirnya menuai respon baik. Sejak saat itu,Google Doodle makin sering muncul di beranda Google khususnya untuk mengetahui hari-hari penting, hari jadi, dan perayaan dari berbagai peristiwa.

Permintaan untuk melakukan doodle pun semakin meningkat seiring berjalannya waktu, bahkan hingga kancah dunia internasional. Google membuat doodle ini menjadi tanggung jawab bagi tim ilustrator berbakat yang disebut juga sebagai doodlers. Doodle sendiri telah menjadi upaya kelompok tersebut untuk memeriahkan beranda Google, sehingga bisa membawa senyum ke wajah para penggunanya yang ada di seluruh dunia.

AWALIA RAMADHANI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus