Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Objek Studi Geografi: Material dan Formal

Objek studi geografi terbagi dalam dua bidang kajian, yaitu objek material geografi dan objek formal geografi. Berikut rangkuman informasi

4 Desember 2024 | 19.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemandangan matahari terbenam di kawasan Tugu Titik Nol Kilometer wilayah Kesatuan Republik Indonesia di Desa Iboih Ujong Ba'u, Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang, 9 April 2016. Tugu ini merupakan sebuah penanda letak geografis paling terluar wilayah Indonesia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, JAKARTA - Geografi adalah ilmu yang mengkaji persamaan dan perbedaan berbagai fenomena di geosfer dengan pendekatan kewilayahan atau kelingkungan dalam konteks ruang. Geografi juga dapat disimpulkan sebagai sebuah studi yang membahas hubungan antara lingkungan dan manusia, di mana lingkungan tersebut terbentuk dari unsur-unsur objektif maupun subjektif.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagai disiplin ilmu, Geografi memiliki objek yang menjadi bidang kajiannya. Objek studi geografi ini terdiri dari objek material geografi dan objek formal geografi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Objek material geografi berkaitan dengan substansi materi yang dikaji. Sedangkan objek formal berkaitan dengan pendekatan (cara pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi (objek material) tersebut.

Objek studi ini membuat geografi memiliki pendekatan spesifik yang berbeda dengan ilmu-ilmu lain. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai objek material geografi dan objek formal geografi.

Objek Material Geografi

Dalam buku Modul Pembelajaran SMA Geografi Kelas X karya Fitri Sekar Lestari, objek material ilmu geografi berkaitan dengan bentang lahan fisik dan bentang lahan manusia. Objek material geografi adalah fenomena geosfer (lingkungan fisik bumi) dan antroposfer (dibentuk oleh aktivitas manusia). 

Adapun objek material yang berkaitan dengan bentang lahan fisik atau lingkungan alam meliputi litosfer (geologi, geomorfologi dan pedologi), hidrosfer (oseanografi dan hidrologi), atmosfer (meteorologi dan klimatologi), serta biosfer (botani dan zoologi). 

Sementara objek material yang berkaitan dengan bentang lahan budaya atau lingkungan manusia meliputi geografi sosial, geografi penduduk, geografi kota, geografi ekonomi dan lain sebagainya. 

Mengutip dari e-Modul Geografi Kelas X karya Tika, berikut penjelasan mengenai objek material geografi yang berkaitan dengan geosfer dan antrofoster.

  1. Lithosfer 

Litosfer adalah lapisan batuan yang mempunyai kedalaman sekitar 1000 Km yang terdiri dari lapisan batuan induk dan lapisan kerak bumi sebagai tempat bagi makhluk hidup

  1. Hidrosfer 

Ini merupakan lapisan air yang terdapat di permukaan bumi. Misalnya danau, rawa, air tanah, dan laut, yang dimanfaatkan manusia dalam kehidupannya.

  1. Atmosfer 

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menutupi bumi dan membantu kehidupan di muka bumi. Di atmosfer terdapat seluruh peristiwa cuaca dan iklim yaitu troposfer, stratosfer, termosfer, ionosfer dan eksosfer.

  1. Biosfer 

Adalah lapisan kehidupan di permukaan bumi. Biosfer gabungan ekosistem di planet bumi yang mencakup seluruh makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan sebagai satu kesatuan.

  1. Antroposfer 

Antroposfer menekankan pada kajian manusia dan segala aktivitasnya di permukaan bumi dengan segala akal budinya dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya.

Objek Formal Geografi

Objek formal dalam geografi mengacu pada pendekatan atau cara pandang yang digunakan untuk memahami objek materialnya. Geografi memiliki sudut pandang yang khas, yang membedakannya dari ilmu lainnya, yaitu:

  1. Sudut pandang keruangan 

Pendekatan sudut pandang ini menganalisis objek formal berdasarkan nilai suatu tempat untuk berbagai kepentingan, seperti letak, jarak, dan aksesibilitas. Pendekatan ini memungkinkan kita untuk memahami aspek-aspek lokasi dan hubungan antar ruang.

  1. Sudut pandang kelingkungan 

Dalam hal ini, suatu tempat dipelajari dalam hubungannya dengan kondisi lingkungan dan komponen-komponennya. Komponen tersebut mencakup elemen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (non-hayati), yang menjadi satu kesatuan wilayah.

  1. Sudut pandang kewilayahan 

Pada sudut pandang ini, objek formal dipelajari kesamaan dan perbedaannya antarwilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari sudut pandang ini kemudian muncul pewilayahan seperti kawasan gurun, yaitu daerah-daerah yang mempunyai ciri-ciri serupa dalam komponen atmosfer. 

  1. Sudut pandang waktu 

Objek formal juga dipelajari dari segi perkembangan dari periode ke periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu. Contoh: perkembangan wilayah dari tahun ke tahun dan kondisi garis pantai dari waktu ke waktu.

Berdasarkan cara pandang objek formal geografi itu, muncul enam pertanyaan pokok sebagai ciri khas geografi yang dikenal dengan istilah 5W+1H, yaitu: 

  1. What (apa), untuk mengetahui jenis fenomena alam yang terjadi. 
  2. When (kapan), untuk mengetahui waktu terjadinya fenomena alam. 
  3. Where (di mana), untuk mengetahui tempat fenomena alam berlangsung. 
  4. Why (mengapa), untuk mengetahui penyebab terjadinya fenomena alam. 
  5. Who (siapa), untuk mengetahui subjek atau pelaku yang menyebabkan terjadinya fenomena alam. 
  6. How (bagaimana), untuk mengetahui proses terjadinya fenomena alam.
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus