Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Menjaring surya di antariksa

Amerika serikat akan membuat panel energi surya di ruang angkasa untuk pembangkit listrik stasiun-stasiun antariksa dalam usaha menyaingi uni soviet.

29 September 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH "tangga" gemerlapan, seting, gi sekitar 34 meter, telah dipancangkan para astronaut AS di ruang angkasa, tepat awal bulan ini. "Ia terus naik dan makin besar, sangat mantap dan stabil, sedikit pun tidak bergoyang," demikian terdengar di stasiun kontrol di Cape Canaveral, Florida. Para ilmuwan di lembaga penerbangan antariksa AS itu seolah-olah tak berkejap mengkuu peristiwa bersejarah itu dari bumi. Laporan tadi datang dariJudith A. Resnik, insinyur elektro, dan wanita Amerika kedua yang terbang ke antariksa. Ia memang bertugas di bagian pengawasan proyek pelepasan "tangga" ini, yang tiada lain adalah panel energi surya pertama yang dipasang di ruang angkasa. Proyek itu sendiri merupakan bagian eksperimen AS dalam mempersiapkan pembangkit listrik untuk stasiun-stasiun antariksa di masa depan. Tidak hanya itu yang dilakukan pesawat ulang-alik Discovery dalam penerbangan kali ini. Mereka juga berhasil melepas satelit komunikasi yang ketiga dan terakhir, mencoba semacam mesin pembuat obat-obatan serta melakukan percakapan telepon dengan Presiden Ronald Reagan. Di tengah kampanye pemilihan yang nuh-rendah, pemerintahan Reagan memang menjanjikan penempatan stasiun antariksa yang besar, paling tidak pada awal 1990. Kerangka utama panel surya ini dibuat dari kaca serat epoksi, dilengkapi lapisan-lapisan tipis plastik Kapton, yang dibentuk mirip akordeon. Ditunjang oleh 84 panel dan sel-sel surya, di bagian pahng luar terdapat tiga sel yang berfungsi mengalihkan cahaya matahari menjadi energi. Proyek percobaan ini menelan biaya US$ 6 juta, atau sekitar Rp 6 milyar. AS memang sedang giat-giatnya berusaha menandingi Soviet dalam mengorbitkan stasiun-stasiun besar di ruang angkasa. Pemasangan panel surya ini sendiri merupakan langkah pertama untuk menempatkan benda-benda struktural berukuran agak berat di antariksa. Sekaligus memahami tingkah laku bangunan-bangunan permanen di situs orblt yang direncanakan. Tatkala panel surya itu mulai menjulang, Henry W. Harts, komandan penerbangan, dan Komodor (Laut) Michael L. Coats, pilot pesawat, melakukan olah gerak kendaraan ulang-alik itu untuk menguji pengaruh getaran dan gerakan berputar. "Ia tidak beringsut barang sedikit, kukuh bagaikan cadas," seru Hartsfield dalam laporannya ke bumi. Sebelum melepas panei surya ini, Discovery berhasil mengorbitkan Telstar-3, satelit komunikasi milik perusahaan telkom AS. Terletak 22.300 mil di ruang angkasa sana Telstar-3 menyusul satelit SBS-4 dan Leasat - yang dilepas selama dua hari pertama dari seluruh program penerbangan yang memakan enam hari itu. "Semuanya bekerja baik, sangat baik," kata Dr. Steven A. Hawley penyelia proyek Telstar. SUKSES SBS-4 dan Telstar membangkitkan kembali keyakinan para in dustriwan telekomunikasi AS akan kemungkinan pemanfaatan satelit di orbit yang lebih tinggi di masa depan. Soalnya, keyakinan itu sempat hampir padam ketika dua biji satelit nyelonong ke orbit yang keliru, Februari lalu. Apalagi setelah beberapa percobaan tidak berjalan mulus dalam penerbangan perdana Discovery. Misalnya, kegagalan berkali-kali pada sistem kontrol otomatis mesin pembuat obatobatan, seperti dilaporkan Charles D. Walker, insinyur yang bekerja untuk perusahaan McDonnell Douglas. Pada akhirnya, sistem kontrol itu digerakkan secara manual. Dengan mengguq.akan sistem electrophoresis, mesin ini memisahkan material biologis ke dalam bentuk ultramurni. Proses ini, sekalipun dilakukan melalui mesin dan prosedur yang sama, tidak bakal berhasil bila dipengaruhi oleh daya tarik bumi. McDonnell Douglas, bekerja sama dengan Johnson & Johnson, sedang mempersiapkan produksi hormon dalam skala komersial, untuk digunakan dalam pengobatan beberapa jenis penyakit yang masih merupakan teka-teki percobaan prosedur di ruang angkasa itu erat hubungannya dengan rencana produksi hormon tersebut. Bila percobaan tadi berhasil, para teknisi awak Discovery akan menyerahkan contoh produksi ke Ortho Pharmaceutical Corporation, sebuah divisi Johnson & Johnson. Di sana contoh itu menjalani tes klinis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus