Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Pesawat Embraer Azerbaijan Airlines Jatuh Menewaskan 38 Penumpang, Apa Kata Pembuat Pesawat?

Kecelakaan pesawat Embraer Azerbaijan Airlines menyebabkan 38 penumpang tewas dan 29 orang selamat

26 Desember 2024 | 20.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas berada di lokasi jatuhnya pesawat penumpang Azerbaijan Airlines di dekat kota Aktau, Kazakhstan, 25 Desember 2024. REUTERS/Azamat Sarsenbayev

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat milik maskapai Azerbaijan Airlines bernomor penerbangan J2-8243 jatuh di dekat kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu, 25 Desember 2024. Kecelakaan tersebut menyebabkan 38 penumpang tewas dan 29 orang selamat, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesawat Embraer 190 itu lepas landas dari Kota Baku, Azerbaijan, menuju Kota Grozny di Rusia. Penyebab pesawat jatuh ini belum diketahui pasti. Otoritas setempat masih melakukan penyelidikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pihak Embraer selaku produsen pesawat tersebut menyatakan turut berdukacita atas tewasnya para korban. “Pikiran dan belasungkawa tulus kami sampaikan kepada keluarga, sahabat, kolega, dan orang-orang terkasih yang terkena dampak insiden ini. Kami terus memantau situasi dengan saksama dan tetap berkomitmen penuh untuk mendukung pihak berwenang terkait,” tulis Embraer melalui situs resmi mereka, Rabu, 25 Desember 2024.

Mengutip dari situs resmi mereka, Embraer merupakan produsen pesawat komersial, eksekutif atau jet pribadi, pertanian, dan militer asal Brasil. Perusahaan ini resmi berdiri berdasarkan keputusan hukum setempat pada tanggal 19 Agustus 1969.

Kegiatan perusahaan dimulai pada 2 Januari 1970, di Avenida Brigadeiro Faria Lima, 2170 di São José dos Campos – SP. Pertama kali, Embraer memperkenalkan pesawat kecil dengan baling-baling bernama EMB 110 Bandeirante.

Sepanjang tahun 1970, pesawat itu mendapat popularitas di pasar dan jadi simbol kemajuan dunia penerbangan Brasil. Kemudian perusahaan menghadirkan inovasi bagi pelanggan untuk segmen penerbangan pertanian, komersial, dan eksekutif.

Pesawat yang dihadirkan adalah Ipanema, Xavante, dan Xingu, selain jajaran pesawat yang dirakit melalui kemitraan dengan perusahaan Amerika Piper. 10 tahun eksis di industri kedirgantaraan, Embraer termasuk dalam pasar Amerika Serikat yang kompetitif.

“Pada tahun 1980-an, pesawat baru diperkenalkan, khususnya yang menyasar pasar penerbangan komersial dan pertahanan,” dikutip dari situs Embraer.

Perusahaan kemudian menjalin kemitraan dengan perusahaan Italia, Aeritália (sekarang Alenia) dan Macchi (sekarang Aermacchi), untuk mengembangkan jet tempur pertama mereka, AMX. Embraer juga menghidupkan EMB 312 Tucano - pesawat turboprop latih yang memadukan kinerja setara dengan biaya lebih rendah dibandingkan dengan model jet saat itu.

Pada segmen komersial, Embraer memperkenalkan EMB 120 Brasilia, model bertekanan yang memadukan teknologi tercanggih yang tersedia. Pesawat tersebut dianggap sebagai pesawat regional yang paling banyak digunakan di dunia, melampaui 350 unit yang dioperasikan oleh 26 maskapai penerbangan di 14 negara.

Pada awal 1990-an, Embraer bermitra dengan FAMA (Fábrica Argentina de Material Aeroespacial) untuk berinvestasi dalam proyek pesawat CBA 123. Namun pada 1994, Embraer sempat mengalami kesulitan keuangan.

Insinyur mereka tetap merancang pesawat baru yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dibuatlah Embraer Regional Jet (ERJ) 145, yaitu jet bermesin ganda dan berbadan ramping untuk kapasitas 37-50 penumpang. “Sejalan dengan permintaan pasar, pesawat ini sangat sukses, sehingga melahirkan keluarga lengkap Embraer Regional Jet - ERJ 135, ERJ 140, ERJ 145, dan ERJ 145XR,” tulis Embraer.

Masuk awal periode 2000, Embraer mengembangkan jet eksekutif mereka dan menghasilkan berbagai tipe pesawat bernama Phenom dan Legacy serta Lineage 1000E. Phenom 300 menjadi pesawat eksekutif terlaris di dunia.

Pada awal tahun 2000-an, program E-Jets diumumkan, yaitu jet komersial dengan kapasitas 70 dan 130 penumpang). Lalu Embraer mengintensifkan partisipasi di segmen jet eksekutif.

Sejak 2009, diluncurkan armada KC-390 (pesawat barang militer multimisi yang dikembangkan bersama Angkatan Udara Brasil), keluarga E-Jets E2 (jet berbadan sempit kecil paling senyap dan paling efisien di dunia), dan keluarga jet eksekutif Praetor. Setelah beberapa tahun hingga saat ini, Embraer terus berkembang dengan berbagai produk jet pribadi dan komersil hingga militer yang digunakan oleh berbagai maskapai di dunia.

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus