Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Menyadap suara di telepon mobil

Telepon mobil atau telepon seluler, kini mudah disadap. alat penyadap itu berupa semacam pesawat radio, yg disebut scnner. dijual dengan harga us$ 80. di as 8% rumah tangga memiliki alat tersebut.

11 Mei 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Telepon mobil mudah disadap. Tapi, untuk tahu pembicaraan secara utuh, penyadap perlu tahu jalur frekuensi yang sedang dipakai. TELEPON mobil bukan sekadar simbol gengsi. Para pemakai menikmatinya sebagai fasilitas yang dianggap bisa menjamin privacy, kemerdekaan pribadi. Di antara macetnya lalu lintas Jakara, sering terlihat orang berbicara lewat telepon di balik kaca mobil yang tertutup rapat, sambil menikmati hawa sejuk AC. Telepon mobil sering pula disebut seluler. Tak perlu kabel. Suara dilalu-lalangkan lewat gelombang radio. Telepon seluler tak harus duduk di dalam mobil. Dia sering juga hadir di rumah-rumah, kantor, lapangan golf, atau di bursa-bursa saham. Dalam umurnya yang 45 tahun, telepon seluler telah menjangkau banyak kalangan. Di Amerika, misalnya, pada September 1989 ada sekitar 2,7 juta pelanggan telepon seluler. Angka ini terus membengkak, dengan kenaikan sekitar 30% per semester. Omset jasa telepon seluler itu ditaksir lebih dari Rp 6 trilyun sepanjang 1990. Di Indonesia, telepon seluler masih cukup langka. PT Rajana Hazanah Perkasa (RHP), salah sebuah pengelola telepon mobil di Jakarta, baru menyediakan 15 ribu satuan sambungan. Namun, menurut Dali Tahir, Direktur Utama RHP, permintaannya sampai 200 ribu sambungan. Anggapan bahwa telepon seluler itu bisa menjanjikan privacy kini mulai dipertanyakan. Seperti pada komunikasi dengan pesawat HT (handy talky), percakapan via telepon seluler gampang didengar oleh kuping-kuping yang tidak berhak. "Semua hubungan lewat gelombang radio memang mudah disadap," kata Prof. Ketut Karsa, pakar telekomunikasi ITB. Ancaman penyadapan itu luar biasa besar. Orang-orang Amerika disebut-sebut paling doyan menguping omongan orang lain. Di sana, kabarnya, 8% rumah tangga memiliki peralatan elektronik yang bisa pakai menguping telepon seluler. Alat penyadap itu sering berupa alat penerima gelombang, semacam pesawat radio, yang biasa disebut scanner. Menyadap pembicaraan telepon, menurut hukum AS, terlarang. Pelanggan telepon seluler dilindungi oleh The Electronic Communications Privacy Act yang diterbitkan 1986. Namun, peraturan ini praktis tidak bergigi karena sungguh amat sulit mendeteksi penyadapan itu, apalagi menangkap tangan para pelakunya. Hatta, scanner dijualbelikan secara bebas di AS. Harganya antara US$ 80 dan 800 per unit. Kalau tak ada uang, beberapa komponen televisi bekas bisa dicopot, lalu dirakit, jadilah ia scanner. Beberapa majalah teknik terbitan Amerika, seperti Popular Communications dan Monitoring Times, nyata-nyata mengajari bagaimana membuat pesawat radio yang bisa memasuki jalur telepon seluler. Dan itu dianggap sah. Pengaturan pemakaian frekuensi radio di Amerika dilakukan oleh Federal Communication Commission (FCC). Dan FCC menyediakan jalur khusus selebar 40 MHz, yang dibagi dalam beberapa jalur, di antara frekuensi gelombang UHF (ultra-high frequency) 800-900 MHz. Kavling 800-an MHz itu memang jamak dipakai sebagai jalur telepon seluler di banyak negara. Pilihan atas frekuensi itu bukanlah atas dasar pertimbangan teknik yang rumit. "Ini berdasarkan kesepakatan saja," kata Prof. Ketut Karsa. Ketika telepon seluler mulai dibuat, jalur frekuensi yang ada sudah hampir penuh, maka dimasukkanlah dia ke jalur 800-an MHz. "Agar tidak saling mengganggu," tutur guru besar ITB itu kepada Dwiyanto Rudy dari TEMPO, di Bandung. Mula-mula, setiap jaringan telepon seluler ini hanya mampu menampung seribu pelanggan. Sistem kuno ini memuat 44 saluran, yang bisa dipakai secara bersamaan. Namun, sejak 1960-an sistem telepon seluler mulai berkembang jauh. Kini setiap sistem bisa melayani puluhan ribu satuan sambungan, dan sanggup menampung ribuan percakapan secara simultan. Dalam jaringan telepon seluler, setiap sistem memiliki 20-30 buah sel. Setiap sel memiliki sebuah menara pemancar ( transmitter), juga penerima (receiver). Jangkauan setiap menara itu pada radius 8-16 km. Menara-menara kecil itulah yang melayani lalu lalang suara telepon. Pengembangan teknologi telepon seluler selama ini hanya sebatas pada kejernihan suara, kemudahan mendapatkan sambungan, memperluas jangkauan pelayanan, atau memperkecil komponen-komponennya sehingga lebih ringkas. Namun, pengamanan terhadap jalur frekuensi yang dipakai hampir belum tersentuh. "Penyadapan tak bisa terhindarkan," kata Ketut Karsa. Untuk sekadar menguping omongan dalam telepon mobil memang tak perlu teknologi canggih. Yang diperlukan hanyalah keterampilan setingkat dengan montir radio. Sebab, alat penyadap yang dijualbelikan secara bebas di Amerika itu pada galibnya hanya sebuah pesawat radio. Namun, dengan cara "gampangan itu", sadapannya sulit memberikan hasil yang utuh, hanya bisa mendengar pembicaraan searah. Sebab, pembicaraan dilakukan lewat dua frekuensi yang berbeda. Sebuah telepon mobil, misalnya, mengirimkan suara "tuannya" lewat frekuensi 825 MHz, dan ia menerima sinyal dari seberang pada 870 MHz. Pasangan kedua frekuensi itu diatur secara permanen. Banyak perusahaan telepon mobil di AS menganggap pasangan frekuensi yang berjarak sekitar 45 MHz itu ideal. Alasannya, jarak selebar itu menghindarkan kemungkinan terjadinya interferensi, saling ganggu antara gelombang datang dan pergi. Celakanya, "rumus" jarak 45 MHz tadi telah menjadi rahasia umum di AS. Maka, para perakit scanner melengkapi pesawat penerima itu dengan dua pencari frekuensi. Kalau ada percakapan telepon radio yang menarik pada sebuah titik frekuensi, lawan bicaranya bisa dicari pada frekuensi yang 45 MHz di atas atau di bawahnya. PTH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus