Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PERKEMBANGAN teknologi informasi memudahkan anak-anak mendapatkan materi pelajaran sekaligus game dalam satu perangkat. Namun kondisi ini bisa juga membawa efek negatif, semisal anak-anak jadi keranjingan bermain gawai digital. Padahal tak semua informasi yang didapat via perangkat digital ini cocok buat mereka.
Untuk membantu mengembangkan karakter anak, tim mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta membuat buku cerita dengan gambar tiga dimensi (pop-up book) yang dilengkapi penjelasan lewat audio. Buku cerita ini sengaja dirancang semenarik mungkin untuk anak berusia 4-6 tahun.
Menurut Destri Karlina, mahasiswi Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada pencetus ide pembuatan buku cerita bersuara ini, dalam proses belajar, anak-anak banyak memakai pancaindra. "Mereka bisa memakai indra penglihatan atau pendengaran saat menggunakan pop-up book bersuara ini," katanya Selasa dua pekan lalu.
Buku seukuran kertas A5 itu dinamai pop-up book berbasis audio alias PUBBA. Di dalamnya, jika buku dibuka, akan muncul gambar beraneka warna. Setiap kali halaman baru dibuka, akan muncul gambar yang disertai suara perempuan bercerita.
Bersama Destri, tiga mahasiswa Sekolah Vokasi, yaitu Hasbiyansyah, Tabiah, dan Deni Haryono, terlibat dalam pengembangan PUBBA. Lalu ada seorang mahasiswa Fakultas Psikologi, Iit Wakhidah, bergabung dengan tim yang masuk Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan 2017 itu.
Saat ini PUBBA baru dibuat satu edisi berjudul Dari Mana Air Berasal. Buku ini membantu anak belajar tentang air dan peduli pada lingkungan. Di dalamnya ada beragam gambar tentang mata air di gunung, sungai, dan pantai. Dalam setiap halaman, ada narasi bercerita tentang air berdurasi sekitar satu menit.
Selain narasi berisi nilai moral untuk pengembangan karakter anak, cerita di dalam PUBBA dilengkapi suara lain, seperti kicau burung, debur ombak, dan suara lain. "Di pasar sangat minim media edukasi untuk pengembangan karakter anak," ujar Destri.
Destri menambahkan, anak hingga usia 6 tahun mengalami fase emas pertumbuhan yang sangat baik. Dalam periode tersebut, otak anak bertumbuh paling cepat. Semua informasi, yang baik maupun buruk, akan mereka serap dan menjadi dasar pembentukan karakter serta kemampuan kognitif mereka.
Dalam proses pembuatan PUBBA, Destri dan koleganya tak jarang berkonsultasi dengan dosen psikologi untuk menyesuaikan isi buku. Adapun desain buku dan gambar dibuat bersama perancang, lalu dirakit menggunakan komponen elektronik berupa modul audio MP3, loudspeaker, sakelar, kabel, dan baterai dipasang di wadah pada bagian halaman belakang buku. Adapun untuk penyimpanan audio digital, tim memasang kartu memori berupa micro-SD berkapasitas 2 gigabita.
Kabel-kabel menghubungkan perangkat elektronik ke setiap halaman. Sesuai dengan desain, setiap halaman akan memiliki audio berbeda. Audio akan otomatis menyala ketika halaman buku dibuka.
Destri dan tim sudah memperkenalkan produknya ke sesama teman kuliah di UGM. Tim juga memperkenalkan buku ini ketika mengunjungi Taman Pendidikan Alquran di Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Saat ini buku PUBBA sudah dipasarkan via toko online. Per eksemplar dibanderol Rp 210 ribu. "Akan kami kembangkan dengan tema-tema edukatif lainnya. Untuk hak cipta, pengurusannya kami serahkan ke pihak universitas," kata Destri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo