Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.

5 November 2023 | 07.41 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Satelit dari asteroid Dinkinesh terlihat oleh Lucy Long Range Reconnaissance Imager (L'LORRI), saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA melintasi biner asteroid ini. Gambar diambil pada 1 November 2023 dari jarak sekitar 270 mil. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL/NOAO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat luar angkasa Lucy milik NASA, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2021 untuk menjelajahi asteroid Trojan yang terperangkap di dekat Jupiter, telah membuat penemuan menarik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesawat luar angkasa tersebut menemukan sebuah asteroid, dijuluki Dinky, yang sebenarnya memiliki asteroid lebih kecil yang mengorbitnya, seperti dilansir Scientific American. Itu pada dasarnya adalah bulan dengan bulannya sendiri. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istilah teknisnya adalah pasangan asteroid biner dan Dinky, yang bernama asli Dinkinesh, ditemukan oleh Lucy saat terbang cepat. Saat itulah pesawat ruang angkasa itu melihat “bulan” kecil yang mengorbitnya.

“Biner tentu saja merupakan suatu kemungkinan,” ujar Jessica Sunshine, ilmuwan planet di Universitas Maryland, kepada Scientific American. “Tapi itu tidak diperkirakan, dan itu sangat keren.”

Mengenai Dinky dan satelitnya, perjalanan penyelidikan para ilmuwan NASA masih panjang, karena hanya sekitar sepertiga dari data relevan yang telah dikirim ke Bumi. NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan Dinky dan bulan semunya, tetapi belum ada data sebenarnya.

Namun hanya dari gambar-gambar ini saja, Anda bisa mengetahui banyak hal tentang kedua benda langit tersebut. Terdapat punggung bukit khatulistiwa yang terlihat di bagian utama Dinky alias Dinkinesh dan garis punggung bukit sekunder yang bercabang darinya. Asteroid induknya tertutup kawah, kemungkinan besar disebabkan oleh banyak tumbukan asteroid lain. 

Hal Levinson, seorang ilmuwan planet di Southwest Research Institute dan peneliti utama misi Lucy, mengatakan masih banyak lagi gambar yang dihasilkan dari satelit sekunder dan gambar-gambar ini menunjukkan bahwa ada beberapa hal “menarik” yang terjadi pada asteroid junior. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa bentuknya “sangat aneh.”

Pasangan asteroid biner bukanlah hal yang langka, karena para peneliti telah menemukan bahwa sekitar 15 persen asteroid dekat Bumi memiliki pasangan orbital yang lucu. NASA dan peneliti afiliasinya masih menunggu lebih banyak data tentang pasangan tersebut, termasuk gambar berwarna dan spektroskopi yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang kedua asteroid tersebut. Levinson mengatakan “ada banyak hal keren yang akan datang.”

Sementara itu, Lucy akan melanjutkan misi aslinya, untuk menyelidiki beberapa asteroid Trojan misterius di dekat Jupiter. Lucy akan melakukan kontak dengan salah satunya pada tahun 2025.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Erwin Prima

Erwin Prima

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus