Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Negara Maju G7 Setujui Kode Etik AI untuk Perusahaan, Sukarela dan Tonggak Penting

Eksklusif: G7 menyetujui kode etik AI untuk perusahaan.

30 Oktober 2023 | 10.39 WIB

Pemimpin negara G7 berfoto saat mengujungi Hiroshima Peace Memorial Park di Jepang, 19 Mei 2023. Susan Walsh/Pool via REUTERS
Perbesar
Pemimpin negara G7 berfoto saat mengujungi Hiroshima Peace Memorial Park di Jepang, 19 Mei 2023. Susan Walsh/Pool via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Negara-negara industri Kelompok Tujuh atau G7 pada hari Senin, 30 Oktober 2023 ini, akan menyetujui kode etik bagi perusahaan-perusahaan yang mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) yang canggih. Menurut dokumen G7, ini seiring dengan upaya pemerintah untuk memitigasi risiko dan potensi penyalahgunaan teknologi tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kode etik sukarela ini akan menjadi tonggak penting dalam cara negara-negara besar mengatur AI, di tengah kekhawatiran privasi dan risiko keamanan, menurut dokumen yang dilihat oleh Reuters.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) yang terdiri dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat, serta Uni Eropa, memulai proses tersebut pada bulan Mei di forum tingkat menteri yang dijuluki "Hiroshima proses AI".

Kode 11 poin tersebut “bertujuan untuk mempromosikan AI yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya di seluruh dunia dan akan memberikan panduan sukarela untuk tindakan organisasi yang mengembangkan sistem AI paling canggih, termasuk model dasar paling canggih dan sistem AI generatif”, kata dokumen G7.

Tantang kecerdasan buatan

Hal ini dimaksudkan untuk membantu meraih manfaat dan mengatasi risiko dan tantangan yang ditimbulkan oleh teknologi ini.

Kode ini mendesak perusahaan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memitigasi risiko di seluruh siklus hidup AI, serta mengatasi insiden dan pola penyalahgunaan setelah produk AI dipasarkan.

Perusahaan harus mempublikasikan laporan publik mengenai kemampuan, keterbatasan dan penggunaan serta penyalahgunaan sistem AI, dan juga berinvestasi dalam kontrol keamanan yang kuat.

UE telah berada di garis depan dalam mengatur teknologi baru ini dengan menerapkan Undang-undang AI yang sangat ketat, sementara Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara di Asia Tenggara telah mengambil pendekatan yang lebih lepas tangan dibandingkan dengan negara-negara UE untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Kepala bidang digital Komisi Eropa Vera Jourova, berbicara di forum tata kelola internet di Kyoto, Jepang awal bulan ini, mengatakan bahwa Kode Etik adalah dasar yang kuat untuk memastikan keselamatan dan akan bertindak sebagai jembatan sampai peraturan ada.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Sunu Dyantoro

Sunu Dyantoro

Memulai karier di Tempo sebagai koresponden Surabaya. Alumnus hubungan internasional Universitas Gadjah Mada ini menjadi penanggung jawab rubrik Wawancara dan Investigasi. Ia pernah meraih Anugerah Adiwarta 2011 dan 2102.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus