Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Kesehatan Amerika Serikat mengizinkan Neuralink, perusahaan rintisan neuroteknologi milik Elon Musk, untuk meneruskan kembali proyek implan chip ke otak manusia. Izin untuk pasien kedua itu terbit karena perusahaan menjamin hasil implan tidak akan bermasalah lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Noland Arbaugh adalah pasien pertama Neuralink yang menjalani implan chip otak pertama pada Januari 2024. Pria berusia 29 tahun itu sudah sembuh dan sempat menunjukkan aktivitas hariannya kepada warganet melalui tayangan video.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Noland sebelumnya lumpuh akibat kecelakaan saat menyelam. Meski tak bisa menggerakkan anggota tubuh dari bahu ke bawah, dia belakangan memperlihatkan kemampuan untuk mengontrol kursor di layar kompoter lewat gelombang otak. Ibarat memakai “kekuatan pikiran”, Noland bisa bermain game rumit, seperti Chess, Civilization VI, bahkan Mario Kart.
Beberapa pekan setelah memamerkan kemampuan chip otak, sejumlah benang yang ikut ditanamkan bersama chip di otak Noland terlepas. Hal itu membuat jumlah elektroda yang berfungsi berkurang, sehingga menurunkan kecepatan dan akurasi chip otak.
Dikutip dari ulasan Reuters pada 20 Mei 2024, manajemen Neuralink memastikan sudah melepas kabel kecil yang dtanam ke dalam otak Noland. Untuk praktik berikutnya, perusahaan akan merapikan implan kabel yang menjadi bawaan chip tersebut. Benda itu akan ditanam lebih dalam ke otak.
Operasi pasien kedua Neuralink dijadwalkan pada Juni 2024. Hingga akhir tahun ini akan ada total 10 pasien Neuralink yang menjalani implan serupa. “Lebih dari 1.000 penderita lumpuh telah mendaftar untuk menjadi pasien,” begitu bunyi informasi yang dikutip Reuters.
Entitas teknologi kesehatan milik Elon Musk itu juga mengajukan permohonan terkait implan chip ke otak kepada regulator di Kanada dan Inggris. Ketika ditanyai Reuters, Food and Drug Administration (FDA), yang merupakan pengawas obat dan peralatan medis di Amerika, irit bicara mengenai uji coba implan chip otak. Neuralink juga belum menanggapi permohonan wawancara Reuters.