KEPOLISIAN Resor Nganjuk, Jawa Timur, punya mesin perang baru, kendaraan perintis multifungsi. Kendaraan perintis atau lebih dikenal dengan sebutan panser ini hasil rakitan Iryanto, 43 tahun, warga Desa Guyangan, Kecamatan Bagor, Nganjuk. Sehari-hari tamatan sekolah teknik menengah ini bekerja sebagai sopir mobil derek milik polisi. Dia merancang dan merakit kendaraan perintis itu dibantu lima teknisi dari kepolisian.
Panser rancangan Iryanto dibuat dengan memakai rangka dan mesin truk Mitsubishi jenis Fuso 6.000 cc. Bentuknya disesuaikan dengan fungsi sebuah kendaraan taktis. “Saya memilih rangka yang menempel ke bodi, seperti sedan, agar tak gampang bengkok,” kata sang perancang kepada Dwidjo U. Maksum dari TEMPO.
Rangkanya dilapisi pelat baja setebal 1,5 sentimeter. Karena itu, kendaraan ini tahan terhadap ledakan granat. Dengan tameng baja di bagian depan dan roda, panser buatan Nganjuk ini juga mampu menerobos kobaran api.
Untuk membuat satu panser, Iryanto menghabiskan sekitar Rp 500 juta, jauh di bawah harga panser buatan Jerman, yang mencapai Rp 4 miliar. Maklum, semua komponen penunjangnya, misalnya kaca tahan peluru, buatan dalam negeri juga.
Kendati lebih murah, panser ini lebih komplet peralatannya. Selain dilengkapi peralatan standar seperti senapan mesin MK3 dan revolver Colt 38 untuk personelnya, kendaraan ini dibekali water canon lengkap dengan penampung air berkapasitas 2.000 liter. Jika beroperasi, mesin perang ini mampu mengangkut 11 kru inti dan 40 orang anggota pasukan pendukung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini