Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyiapkan beberapa pantun dalam pidatonya saat Sidang Terbuka Pelantikan Rektor ITB pada Senin, 20 Januari 2020, di Aula Barat. Pantun pembukanya soal terpilihnya Reini D. Wirahadikusumah sebagai rektor ITB penerus Kadarsah Suryadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hari Sabtu jalan-jalan ke Kampung Daun, pulangnya foto-foto di Gedung Pakuan. Butuh waktu selama 100 tahun untuk ITB memiliki rektor perempuan,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil alias Emil merupakan lulusan Arsitektur ITB angkatan 1990. Saat mahasiswa dia diospek oleh angkatan Reini, yaitu ITB 1986. Dalam pidatonya Emil menyampaikan beberapa kerja sama ITB dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari pendidikan hingga infrastruktur serta teknologi informasi.
Kepada seniornya di kampus dulu itu Emil menyampaikan pesan jabatan dari ayat Alquran surat Ali Imran. Isinya tentang kekuasaan Allah yang memilih dan mencabut kekuasaan seseorang sesuai kehendak-Nya. “Ada yang berkuasa dipanggil mati, ditangkap KPK dan lain sebagainya,” kata dia.
Intinya, kata Emil, kekuasaan manusia hanya sementara. Dia berharap Reini menggunakan eksistensinya sebagai Rektor ITB untuk kebermanfaatan. Jabatan seperti Presiden, Gubernur hanya judul di dunia. “Dirasakan kemuliaannya oleh masyarakat jika jabatan kita memiliki kebermanfaatan.”
Emil meminta Reini meniatkan jabatan Rektor ITB sebagai ibadah. “Menjadi rektor bukan tujuan melainkan sarana membawa perubahan kemaslahatan,” katanya. Pidatonya kemudian ditutup dengan dua pantun.
“Pacarannya dengan Luna Maya tapi menikahnya dengan Syahrini, terimalah ucapan selamat dari saya untuk Rektor ITB yang baru Profesor Reini. Yang tadi pantun infotainment,” kata Emil.
Pantun pamungkasnya berbunyi, "makannya pasta makaroni minumnya es blewah, selamat kepada Profesor Reini Wirahadikusumah semoga tugasnya lancar dan amanah."
ANWAR SISWADI