Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Pasien Covid-19 Isoman Disarankan Rutin Buka Jendela, Ini Alasannya

Hal ini dapat membantu mencegah partikel virus Covid-19 menumpuk di dalam rumah.

8 Agustus 2021 | 06.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tenaga kesehatan bersiap untuk melakukan tes swab usap untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi di rumah isolasi terpusat Bekasi Berantas Pendemi (Berani) di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 28 Juli 2021. Sebanyak 660 tempat tidur untuk pasien dan nakes disiapkan pemerintah daerah setempat untuk dijadikan tempat isolasi mandiri. tempat ini disediakan untuk buruh pabrik dikawasan kabupaten Bekasi. Rumah isolasi terpusat ini disiapkan untuk memberikan tempat yang terkontrol agar pasien covid 19 dapat dipantau oleh tenaga kesehatan yang memadai. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengingatkan pasien Covid-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah untuk rutin membuka jendela kamarnya walau ruangan itu dilengkapi penyejuk udara (AC).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Lingkungan kamar, ventilasi cukup. Jangan lupa membuka jendela kamar walaupun tidur pakai AC kalau malam. Pastikan pagi, siang hari dibuka," kata Siti Nadia yang juga Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dalam sebuah webinar kesehatan, Sabtu, 7 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Upaya meningkatkan aliran udara ini dapat membantu mencegah partikel virus menumpuk di dalam rumah, kemudian bila dilakukan bersama dengan tindakan pencegahan lainnya, seperti menjaga jarak 1 meter dan mengenakan masker, maka sekaligus membantu mencegah pasien menularkan Covid-19, terutama pada anggota keluarga yang negatif Covid-19.

Bukalah jendela untuk membawa udara luar yang segar. Meskipun lebih baik untuk membukanya lebar-lebar, membuka sedikit saja sudah membantu.

Tetapi, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tidak menyarankan pasien membukanya bila tidak aman bagi mereka atau anggota keluarga lain di rumah, misalnya ada anak kecil dan tingkat polusi luar ruangan yang tinggi.

Apabila kondisi tidak memungkinkan untuk membuka jendela, pertimbangkan untuk mengurangi partikel virus di udara, seperti menggunakan penyaringan udara.

Selain menjaga pertukaran udara tetap baik dengan membuka jendela, pasien juga sebaiknya rutin membersihkan kamarnya sendiri, sebagai cara menghindari anggota keluarga lain terpapar penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.

Pasien juga disarankan mengenakan masker selama 24 jam, mengurangi interaksi dengan anggota keluarga lain dan kalaupun ingin bertemu usahakan menjaga jarak minimal 1 meter. Selain itu, bersihkan daerah yang sering tersentuh pasien dan seringlah mencuci tangan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus