Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama ada sinar matahari, alat ini akan berfungsi. Bentuk barang yang lebih menyerupai termos ini dikembangkan insinyur Inggris, James Bentham, menggunakan "photon-sponge", teknologi yang mengubah sinar matahari menjadi sumber energi yang efektif untuk memanaskan air. "Ketel ini menggabungkan teknologi dan pemikiran praktis yang bermanfaat untuk aktivitas di lapangan," kata Bentham.
Solar kettle atau ketel tenaga surya ini bisa merebus air hanya menggunakan energi sinar matahari. Kemampuan inilah yang menyebabkan ketel ini ideal untuk kegiatan di luar ruangan, seperti berkemah, piknik, atau aktivitas lain di daerah terpencil. "Ketel ini dapat digunakan merebus air untuk membuat minuman panas, memasak telur, bahkan mensterilkan peralatan medis," ujar Bentham.
Solar kettle dilengkapi tabung vakum termal yang menyerap dan mengkonversi sinar matahari menjadi panas. Ada dua reflektor eksterior yang bisa dibuka untuk memaksimalkan jumlah energi matahari yang diserap. Panasnya mampu mendidihkan air tanpa perlu pasokan energi lain. "Ini sangat serbaguna. Tidak ada listrik, tidak ada gas, tidak rewel," kata Bentham.
Ketel ini juga dilengkapi dudukan atau penyangga sehingga posisinya bisa diatur untuk menghadap matahari. Posisi ini akan memaksimalkan penyerapan sinar matahari dan mempercepat kenaikan suhu. Ketel ini juga dilengkapi termometer, yang memungkinkan pengguna memonitor suhu dari air yang dipanaskan.
Berat kosong ketel ini 1,2 kilogram. Meski lebih berat dibanding termos air, solar kettle ini cukup ringan untuk dimasukkan ke ransel. Kapasitas ketel ini 500 mililiter. Dengan volume air maksimal, dibutuhkan sekitar dua jam untuk merebusnya sampai mendidih.
Alat ini berfungsi dengan baik selama ada cahaya matahari. Bahkan, dalam kondisi langit berawan, ketel ini mampu menjerang air sampai 60 derajat Celsius. Waktu untuk merebus air bervariasi tergantung sinar matahari yang tersedia dan volume air yang direbus. Selain itu, waktu yang dibutuhkan lebih singkat jika air yang akan dipanaskan masih hangat.
Tidak seperti termos konvensional yang airnya akan dingin setelah beberapa jam, ketel surya akan terus mengumpulkan cahaya yang diubah menjadi panas. Hasilnya, air tetap panas berhari-hari.
Dalam kondisi darurat, ketel ini dapat digunakan untuk mensterilkan air sungai atau salju dan menjernihkannya sehingga layak minum. Ketel ini juga dapat menyuling air laut untuk menghasilkan air bersih yang aman dan sehat dikonsumsi. Dalam kondisi sehari-hari, ketel ini bisa digunakan buat merebus air, yang cukup untuk membuat tiga cangkir teh, kopi, atau cokelat panas. Bisa juga untuk membuat satu mangkuk sup, bahkan dua telur rebus.
Mirip produk berisolator lain, solar kettle tetap bisa dipegang dengan tangan tanpa pelindung. Bahkan, ketika air sudah mencapai titik didih, pengguna bisa memegang ujung ketel untuk menuangkan air. Hal ini memang sengaja dirancang untuk mengurangi risiko luka bakar bagi pengguna.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo