Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kapsul ruang angkasa Soyuz yang mengalami kebocoran pendingin besar pada bulan Desember 2022 telah berangkat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tanpa membawa awak Selasa pagi, 28 Maret 2023, untuk kembali ke Bumi. Para insinyur menanti kedatangan kapsul tersebut untuk mempelajari permasalahannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat ruang angkasa dengan nama resmi Soyuz MS-22 yang bocor, lepas landas dari pelabuhan doknya di modul Rassvet buatan Rusia di ISS pada pukul 5:57 pagi EDT atau 0957 GMT. Pulang tanpa astronot merupakan suatu hal yang langka untuk program luar angkasa Roscosmos Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soyuz mendarat di padang rumput Kazakhstan pada pukul 7:46 pagi EDT atau 1146 GMT sekitar 91 mil di sebelah tenggara kota Dzhezkazgan. NASA tidak menyiarkan pendaratan tersebut secara langsung, tapi Roscosmos menyiarkannya langsung di YouTube.
"De-orbiting dan turun ke Bumi berjalan lancar," kata pejabat Roscosmos mengumumkan di Telegram setelah mendarat. Gambar menunjukkan pesawat ruang angkasa itu turun di bawah parasutnya dan diam setelah mendarat.
“Kapsul Soyuz MS-22 meninggalkan orbit hanya 55 menit setelah lepas landas, jauh lebih cepat dari biasanya 2,5 jam, karena tidak berawak,” kata juru bicara NASA Rob Navias. Pesawat ruang angkasa itu juga melakukan pembakaran keberangkatan yang lebih lama dari biasanya untuk meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional, tambahnya.
Roscosmos meluncurkan pesawat ruang angkasa MS-22 Soyuz pada September 2022 untuk mengangkut kosmonot Rusia Sergey Prokopyev, Dmitri Petelin, dan astronot NASA Frank Rubio ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dalam misi enam bulan. Namun pada bulan Desember, tepat di tengah perjalanan, kapsul Soyuz mengalami kebocoran tak terkendali pada 14 Desember 2022 yang mengeluarkan cairan pendinginnya ke luar angkasa.
Insinyur Roscosmos menyalahkan kebocoran pada dampak mikrometeoroid, bahkan ketika mereka mempelajari kebocoran serupa pada awal Februari di kapal kargo Progress tak berawak yang berbeda.
Tanpa pendingin, para insinyur khawatir suhu di dalam kapsul Soyuz MS-22 bisa mencapai 40 derajat Celcius saat kembali ke Bumi, terlalu tinggi bagi awak manusia untuk melakukan perjalanan dengan nyaman, kata pejabat NASA. Pemeriksaan suhu berikutnya oleh kosmonot yang mengenakan pakaian antariksa di dalam Soyuz menemukan bahwa suhu memang akan naik karena kurangnya pendingin, tetapi tidak ke tingkat yang tidak aman," kata Navias.
Tetap saja, kebocoran itu membuat Rubio dan rekan-rekan Rusianya tanpa tumpangan pulang ke Bumi jika keadaan darurat. Akhirnya, pada 23 Februari 2023, Roscosmos meluncurkan kapsul kru Soyuz MS-23 yang kosong ke ISS untuk tiga astronot. Mereka direncanakan akan kembali ke Bumi akhir tahun ini, kemungkinan paling lambat September setelah menghabiskan satu tahun penuh di luar angkasa.
Sementara itu, Soyuz MS-22 masih mempunyai tugas di Bumi dengan eksperimen sains yang dapat menahan suhu internalnya yang tinggi, kata Roscosmos melalui pos Telegram. Soyuz juga membawa modul navigasi lama, lengan pakaian antariksa Orlan Rusia, kamera TV dan peralatan lainnya, kata lembaga tersebut.
“Sekitar 218 kilogram kargo, termasuk hasil eksperimen ilmiah dan peralatan ISS untuk dianalisis atau digunakan kembali diharapkan akan dikembalikan ke Bumi dengan Soyuz MS-22,” kata pejabat Roscosmos menurut laporan berita TASS.
Tim pemulihan akan mengambil kapsul Soyuz setelah mendarat sehingga dapat dipelajari untuk lebih memahami bagaimana kebocoran cairan pendinginnya terjadi. Selain itu, kasus pendaratan tanpa cairan pendingin juga dianalisis untuk membantu misi di masa depan.
SPACE
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.