Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Penelitian ilmuwan Belanda mengungkap bahwa komunikasi yang sukses melibatkan lebih dari sekedar berbicara. Sinyal non-verbal seperti menggunakan postur tubuh, ekspresi wajah, dan gerakan tangan punya dampak lebih dari sekadar hiasan atau pemanis.
Penelitian Hans Rutger Bosker dari Max Planck Institute for Psycholinguistics di Nijmegen, Belanda dan David Peeters dari Tilburg University menunjukkan bahwa jentikan tangan yang paling sederhana pun dapat mengubah suara ucapan yang terdengar.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah komunikasi di masa pandemi, seperti saat masker menghalangi orang membaca bibir kita, partisi kaca membuat sulit untuk mendengar apa yang orang lain katakan, atau pertemuan melalui Zoom yang han
ORANG sering kali menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah untuk menekankan apa yang mereka katakan. Apakah gerakan ketukan seperti itu penting dalam komunikasi? Peneliti Belanda Hans Rutger Bosker dari Max Planck Institute for Psycholinguistics di Nijmegen, Belanda, dan David Peeters dari Tilburg University di Tilburg, Belanda, menunjukkan bahwa gerakan ketukan yang dilihat oleh orang mempengaruhi apa yang mereka dengar.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo