Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Penemuan si ompong

Alat pengering tembakau bertenaga matahari, ditemukan oleh nasiem, orang yahudi kelahiran baghdad yang kini tinggal di surabaya. (ilt)

12 November 1983 | 00.00 WIB

Penemuan si ompong
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
TERSEBUTLAH Elias Nasiem alias Ahiahu, orang Yahudi kelahiran Baghdad, yang sejak usia tiga tahun bermukim di Surabaya. Rajin mengutak-atik perkakas listrik, awal bulan ini Nasiem memperkenalkan ciptaannya: alat pengering tembakau (APT) bertenaga matahari. "Hasil penyelidikan dan percobaan selama enam tahun," ujar Nasiem, 58, dengan wajah berseri-seri. Nama yang diberikan Nasiem pada penemuannya ini lumayan gagah: Nasiem's Hot Air Collector. Berbentuk setengah lingkaran, menggunakan fibreglass (gelas serat) berukuran 5 x 23 x 1,5 meter, berlantai semen, dan dibangun permanen. Dua sisi tangki dibuat dari lembaran baja. Kerangka di dalamnya terdiri dari 100 batang besi siku yang dilengkungkan. Permukaan gelas serat dari tangki bervolume 120 m3 inilah yang diandalkan menyerap panas matahari, dengan kemampuan 65%. Pada sisi depan tangki dipasang pipa bergaris tengah 30 cm, dan kipas penyedot udara yang digerakkan mesin berkekuatan 5 PK, atau listrik 500 watt. Dengan cara ini, udara panas dialirkan ke gudang pengeringan, yang berjarak sekitar tujuh meter. Menurut cara 'tradisional', pada malam hari tembakau yang berada di gudang rumah panggung berbentuk kerucut itu dipanaskan dengan membakar kayu di kolong. Kelak, dengan APT Nasiem, tak ada lagi asap yang mengganggu, juga ancaman kebakaran. Dari pipa induk tadi, hawa panas didistribusikan melalui sejumlah pipa kecil, yang dipasangi klep untuk membuka dan menutup. Di bagian belakang APT, ada dua jendela persegi. Yang pertama, yang bisa dimasuki orang, dimaksudkan untuk mengecek bagian dalam tangki. Yang kedua, berfungsi sebagai katup pengatur sirkulasi udara. Katup ini hanya dibuka pada malam hari. Bila siang hari udara mendung, panas yang dikumpulkan hanya bisa bertahan sampai pukul 22.00. Kalau matahari terang benderang, panas itu bertahan hingga 24 jam. "Anggaplah hawa yang tersimpan dalam tangki itu seperti air panas atau es di dalam termos," kata Nasiem, lulusan STM Jurusan Listrik. Sudah sempurnakah APT ini? "Saya puas, tapi belum sreg," sahut Nasiem. Soalnya, pada percobaan di Jember itu, ternyata tembakau Na Oogst menjadi kering seperti kerupuk. Rupanya, katup pengatur udara kurang terbuka. Ketika itu lantai gudang pengeringan langsung diguyur dengan air untuk menurunkan suhu. Sayangnya, Nasiem belum bersedia menerangkan perincian cara kerja APT ini. "Kalau diuraikan terperinci, semua orang bisa bikin. Nah, saya makan apa?" kata Nasiem menyeringai, memamerkan gigi palsunya yang ompong satu. "Pokoknya, di balik atap gelas serat itu ada bahan penyerap, sekaligus penyimpan panas matahari," ujarnya menambahkan. Nasiem, boleh dikata, memang hidup dari berbagai hasil 'penemuan'-nya. Ia sejak lama dikenal sebagai pencipta alat pemanas air bertenaga matahari. Sebelumnya, malah sebagai ahli pendingin. Pada 1968, Nasiem mulai memanfaatkan tenaga matahari untuk memanaskan air. Dua tahun kemudian ia memproduksikan water heater ini besar-besaran. Pesanan datang dari rumah sakit, para pejabat, dan pengusaha swasta. Alat pemanas air Nasiem terpasang antara lain di rumah bekas gubernur Jawa Timur, Mohammad Noer, dan di rumah wali kota Surabaya, Muhadji Widjaja. Pada 1973, Nasiem mengajukan permohonan hak paten pemanas air itu kepada pemerintah. "Sampai sekarang tak ada jawaban," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus