Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Kyiv -Pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN Zaporizhzhia di Ukraina pada Jumat, 4 Maret 2022 yang didahului sebuah pertempuran sengit di kecamuk perang Rusia Ukraina.
PLTN adalah sebuah stasiun pembangkit listrik termal tempat panas yang dihasilkan dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam jenis pembangkit daya dan bisa bekerja dengan baik ketika keluarannya konstan.
Daya yang bisa dibangkitkan per unit pembangkit adalah dari 12 MWe sampai 1400 MWe.
Pada tahun 1950-an, dioperasikan sebuah PLTN komersial yang pertama dan hingga saat ini tercatat ada sekitar 450 PLTN yang berlisensi dunia. Menurut banyak ahli, PLTN adalah sumber tenaga rendah karbon terbesar kedua di dunia.
Di samping itu, banyak ahli yang menyebutkan bahwa PLTN bisa meminimalkan ketergantungan terhadap energi fosil dan juga mengurangi masalah pemanasan global
Dalam Pembangunan PLTN Menopang Kebutuhan Energi Nasional disebutkan bahwa PLTN memiliki beberapa komponen penting, seperti bahan bakar, pendingin, moderator, sistem pembangkit uap, sistem keselamatan. Kombinasi dari komponen-komponen tersebut akan menghasilkan variasi yang beragam dari desain PLTN.
Selain itu, pembangkit listrik memanfaatkan tenaga nuklir juga dibedakan ke dalam berbagai jenis menurut jenis pendingin, siklus uap, moderator, energi neutron, hingga bahan bakar.
Saat ini, PLTN komersial yang banyak berkembang adalah Pressurized Water Reactor, Boiling Water Reactor, Pressurized Heavy Water Reactor, Gas Cooled Reactor, dan High Temperature Gas-cooled Reactor.
Baca : Perang Rusia Ukraina, Mahasiswa Indonesia di Moskow Rasakan Dampak Akademik
EIBEN HEIZIER
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini