Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ahli arkeologi menemukan kerangka perempuan bangsawan yang masih utuh di Kota Roma, Italia. "Perempuan berusia 30-an tahun ini diperkirakan hidup 3.000 tahun lalu," kata Anna De Santis, arkeolog, dua pekan lalu. Penggalian dilakukan di bawah ruang Caesar, yang merupakan bagian dari pusat Kekaisaran Roma.
Alessandro Delfino, arkeo-log lain yang ikut dalam peng-galian, mengatakan pe-nemuan itu sangat berharga ka-rena menunjukkan adanya stratifikasi dan perubahan- sosi-al kala itu. Kebiasaan masyarakat berubah dalam kota-kota kecil di Roma. -Para ahli yakin bahwa kawasan itu merupakan wilayah bagi warga kelas atas yang dihuni para kesatria dan imam atau tokoh agama.
Bersama sang kerangka-, para arkeolog memang me-nemukan sejumlah perhias-an seperti kalung dan bendabenda pribadi lainnya. -Barang-barang itulah bukti keningratan sang kerangka. Menurut De Santis, semua penemuan ini akan diteliti sebelum diserahkan ke museum. Awal tahun ini, mereka juga menemukan benda-benda sejenis.
Android Pertama Negeri Ginseng
KEPOPULERAN Lee Young-ae, artis muda- Ko-re-a Selatan, bakal men-da-pat pesaing. Siapa yang ba-kal- "menantang" artis yang di-gemari ibu-ibu Indonesia karena aktingnya di miniseri- berju-dul Jewel in the Palace itu?
Dia adalah perempuan mu-da. Usianya sekitar 20-an-. Dia tak semampai, tapi lang-sing-ting-ginya 160 sentimeter- dan beratnya 50 kilogram. Pe-rempuan itu adalah EveR-1. A-wal Mei la-lu-, ia muncul- ke pu-blik untuk per-tama kali-nya. Ba-nyak pe-lajar sekolah menengah yang mencolek, mengajak mengobrol, dan bersalaman dengannya. Sayang, dia baru bisa menggerakkan tangan dan jari-nya saja. Ketika berbicara, ia juga cuma mengucapkan 400 kalimat sederhana. EveR-1 memang android perempuan pertama yang dibuat di Ne-geri Ginseng itu.
Robot ini dibuat Bag Moon-hong, peneliti senior dari Division for Applied Robot Technology Korea Institute of Industrial Technology (KITECH) di Ansan. Ilmuwan di lembaga ini sedang menyelesaikan EveR-2. Robot kedua ini direncanakan akan lebih- mampu bicara serta bisa mengekspresikan emosinya. Dan, berharap saja, android itu bisa semolek Lee Young-ae. Hmm.
Virus HIV Bermula dari Kamerun
SEPULUH tahun yang tak sia-sia. Pencarian yang dila-ku-kan tim pene-li-ti- da-ri U-niversitas Nottingham (Inggris), Montpellier- (Prancis), dan Alabama (Amerika- Serikat) itu menyimpulkan bahwa virus HIV (human immunodeficiency virus a-tau virus penyebab hilangnya- ke-kebalan pada manusia) ber-mula dari simpanse liar di bagian selatan Kamerun. Pada simpanse, virus itu diberi nama SIVcpz (simian immunodeficiency). Uniknya, di- tubuh monyet pintar itu, virus- SIVcpz belum melahirkan -ada-nya sindrom hilang-nya kekebalan tubuh atau AIDS.
Ilmuwan masih mencari- ta-hu mengapa hewan itu tak menderita gejala-gejala AIDS seperti yang dialami manusia. Padahal secara genetis kedua makhluk sanga-t serupa. "Tampaknya, lompat-an virus dari simpanse ke manusia terjadi di Kamerun- dan kemudian virus itu me-nye-bar ke seluruh dunia," -ujar Paul Sharp, profesor il-mu- g-e-netik dari Universitas Nottingham. Kini, sekelom-pok- il-mu-wan tersebut sedang ber-upaya me-mahami perbe-da-an genetik antara virus SIVcpz dan HIV yang berevo-lu-si akibat adanya- lompatan spe-sies.
Selain mengungkap miste-ri asal virus, temuan ini mem-bu-ka jalan penelitian lebih lan-jut. Hasil penelitian ini, me-nu-rut Direktur Kebijakan Lem-baga Nasional- AIDS Inggris, Yusef Azad, akan membuka jalan un-tuk- membuat vaksin HIV.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo