NAMA Casio hampir senasib dengan Berco, merk lampu sepeda yang
tersohor tempo dulu. Jika orang bicara tentang kalkulator atau
jam tangan digital, langsung terbayang Casio. Memang produk
perusahaan Jepang Casio Computer Co. membanjiri pasaran. Puluhan
ragam bentuknya. Produk casio terakhir mungkin sangat
bermanfaat bagi peng gemar lagu yang awam musik.
Onekeyboard namanya -- suatu alat sintesa elektronis yang
disederhanakan dan dapat digenggam dengan satu tangan. Alat ini
meniadakan keharusan bagi calon pemusik menghafal berbagai
gubahan, kunci dan langgam. Semua lagu yang pernah "diajarkan"
kepada alat itu bisa diingat kembali. Terserah pada kesukaan
pemakainya memainkannya kembali. Boleh pilih suara piano, biola,
suling, guitar atau alat musik lainnya. Bagi yang gemar suara
yang lebih aneh lagi tersedia sebuah tombol fantasy. Suaranya
mengerikan!
Sebuah buku kecil, yang mengiringinya, memuat sejumlah lagu
lengkap dengan berbagai angka. Bila suatu angka ditekan pada
tombol yang sesuai pada Casio itu, lagunya berkumandang.
Seluruh lagu itu terekam pula bila kemudia tombol record
ditekan. Dengan menekan tombol autoplay lagu itu bisa dimainkan
kembali. Seperti organ elektronis, Onekeyboard menjanjikan
pilihan berbagai ritma. Bahkan 10 jenis, termasuk rock,
bossanova dan beguine.
Bila anda sudah bosan memainkan atau mendengarkan musiknya,
Onekeyboard bisa anda gunakan sebagai kalkulator. Dan ia
membantu anda memecahkan berbagai soal matematika.
Kemampuannya yang luar biasa itu dimungkinkan oleh pemakaian
unsur elektronis yang mutakhir berupa
very-large-scale-integrated chip (VLSI chip). Chip ialah
komponen untai elektronis terpadu yang merupakan unit pokok
dalam teknologi komputer. Dari tahun ke tahun chip itu dibuat
semakin kecil. Dengan semakin luas pula fungsinya.
VLSI chip memang suatu konsepsi yang sedang sibuk dikembangkan
oleh berbagai perusahaan komputer raksasa. Agaknya Casio
Computer Co., perusahaan pertama yang memanfaatkan teknologi
baru itu dalam produk komersil.
Penjelajahan Casio dengan alat musik elektronis ternyata
menggembirakan perusahaan itu. Menurut para analis pasaran,
produk ini merupakan pencetak laba yang cukup berarti di tahun
mendatang. Onekeyboard laku pesat di Jepang maupun di
luarnegeri. "Kami perkirakan 70.000 unit sebulan sudah
mencukupi," ujar Norihiko Yoshida, jurubicara Casio Co.
"Ternyata sekarang sudah banyak pesanan yang terpaksa antre."
Itu bukan produk musik pertama dari Casio. Tahun lalu perusahaan
itu memasarkan suatu alat sintesa elektronis kecil bernama
Casiotone, yang mampu memainkan 29 nada berbeda. Dalam satu
tahun Casio sudah memasarkan 6 jenis Casiotone, berbeda-beda
fungsi dan ukurannya dengan harga US$ 72 (Rp 45.000) sampai US$
79 (Rp 49.375). Saat ini Casiotone dibuat sebanyak 15.000 unit
sebulan.
VLSI Chip
Ilham Onekeyboard rupanya datang dari tempat karaoke yang banyak
tersebar di Jepang. Di situ seseorang bisa menyanyi diiringi
musik yang sudah direkam. "Tapi banyak orang ingin lebih dari
itu dan memainkan musik itu sendiri," ujar Yoshida. "Tengoklah
betapa karaoke itu digemari." Kemungkinan itu memang besar,
apalagi harga Onekeyboard hanya US$ 62 (Rp 38.750). Bentuknya
mirip Casiotone tapi lebih kecil, lebih ringan dan lebih murah.
Produk lain yang segera akan dipasarkan Casio dan juga
menggunakan VLSI chip ialah alat penerjemah yang bisa
dikantungi. Alat itu bisa menerjemahkan 264 kalimat dan 2.508
kata dari bahasa Inggris ke bahasa Jepang atau sebaliknya. Lebih
hebat lagi, alat itu juga bisa mengucapkannya. Menggunakan
berbagai kaset, alat ini juga menerjemahkan bahasa lain.
Berbagai peralatan lain, yang lebih menggiurkan lagi, sedang
dalam tahap pengembangan. Tentu saja Casio belum mau
membicarakannya, tapi juga dengan VLSI cbip.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini