Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

PTDI Gandeng Havelsan Turki Kembangkan Full Flight Simulator dan Pesawat AWACS

Kerja sama strategis dengan Havelsan merupakan wujud nyata dari upaya PTDI dalam memperkuat kemandirian teknologi pertahanan nasional.

28 Agustus 2024 | 11.09 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menggandeng Havelsan, perusahaan teknologi pertahanan asal Turki, untuk mengembangkan full flight simulator serta pesawat Airborne Warning & Control System (AWACS) atau pesawat peringatan dini kontrol udara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kerja sama strategis dengan Havelsan merupakan wujud nyata dari upaya PTDI dalam memperkuat kemandirian teknologi pertahanan nasional. Dengan pengalaman dan kapabilitas yang dimiliki kedua perusahaan, kami akan berupaya maksimal agar pengembangan teknologi Full Flight Simulator dan sistem AWACS yang unggul dapat tercapai,” kata Direktur Utama PTDI Gita Amperiawan, dikutip dari keterangannya, Selasa, 27 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perwakilan Havelsan berkunjung ke PTDI pada Selasa, 27 Agustus 2024. Mengutip siaran pers PTDI, kunjungan tersebut merupakan bagian dari tindak lanjut kerja sama PTDI dan Havelsan untuk mengembangkan Full Flight Simulator, serta kesiapan kedua pihak dalam pemenuhan kebutuhan Indonesia terhadap pesawat AWACS.

CEO  Havelsan Mehmet Akif Nacar dan delegasinya melihat produk simulator buatan PTDI seperti N219 Cockpit Demonstrator dan N219 Engineering Full Flight Simulator. Dua produk tersebut merepresentasikan kapabilitas PTDI dalam pengembangan teknologi simulasi penerbangan yang khususnya diperuntukkan bagi pesawat-pesawat buatan PTDI.

Nacar menyatakan keyakinannya pada kemampuan PTDI dalam pengembangan teknologi simulasi penerbangan untuk program bersama kedua pihak yakni Full Flight Simulator. PTDI dinilainya punya pengalaman mengembangkan pesawat CN235-220 dan simulasi pelatihan, serta rekayasa. “Hal ini memberikan dasar yang solid untuk pengembangan bersama simulator misi penuh dengan menggunakan data package yang disediakan oleh PTDI,” katanya, dikutip dari keterangannya, Selasa, 27 Agustus 2024.

Nacar mengatakan, Havelsan dengan pengalamannya dalam generasi gambar dan sistem visual akan berkontribusi untuk meningkatkan fitur simulator untuk menghadirkan simulasi berkualitas tinggi yang dapat digunakan untuk kebutuhan internasional. Ia percaya, dengan kemampuan PTDI dan Havelsan dapat mengembangkan sistem simulator yang unggul dan bersertifikasi Level D untuk mendukung kebutuhan pertahanan Indonesia dan negara lain.  

Untuk program AWACS, Nacar mengatakan Havelsan telah mengembangkan pesawat jenis pesawat peringatan dini dan kontrol udara sejak akhir 1990-an. Dalam program yang dikembangkan Turki tersebut, Havelsen berperan sebagai penyedia utama untuk segmen darat dan udara dar perangkat lunak dan integrasi. Havelsen mengembangkan 90 persen dari perangkat lunak yang digunakan dalam sistem pesawat AWACS Turki.  

Nacar mengatakan akan memperluas cakupan kerja sama dengan PTDI untuk mengembangkan proyek AWACS Indonesia. Havelsan akan menyumbangkan pengalaman pengembangan program AWACS Turki dan menggabungkannya dengan kebutuhan Indonesia untuk menciptakan AWACS yang lebih kuat.

“Ini akan melibatkan pembentukan tim kolaborasi atau program bersama, di mana PTDI akan berperan sebagai main contractor di Indonesia,” kata Nacar.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus