Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BEGADANG terkadang sukar dihindari. Pola hidup tak sehat ini pada akhirnya dapat memicu gangguan tidur atau disebut insomnia. Terdapat tiga jenis insomnia yang lazim dikenal, yakni insomnia sementara, insomnia jangka pendek, dan insomnia kronis.
Selain karena faktor depresi dan psikologis, insomnia dapat disebabkan oleh pengaruh minuman keras atau minuman yang banyak mengandung kafein. Penggunaan obat tidur atau penenang dalam jangka lama juga dapat menimbulkan gejala susah tidur.
Pada umumnya, untuk mengatasi masalah insomnia, penderita mengkonsumsi obat tidur berbahan dasar kimia. Padahal tindakan tersebut bukanlah jalan keluar yang tepat. Untuk mengatasinya, tiga mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya meracik obat pengusir insomnia berbahan alami. "Kami juga sering susah tidur karena terbiasa mengerjakan banyak tugas," ucap ketua tim Muhammad Yusril Ardiansyah di Surabaya, akhir Mei lalu.
Berdasarkan riset yang mereka lakukan, kebanyakan orang memaksa tidur dengan mengkonsumsi obat CTM alias chlorfeniramin maleat. Ini jenis obat golongan antihistamin. "Yang dikejar adalah efek samping mengantuk. Padahal ini obat untuk flu dan berbahan kimia," ujar Yusril.
Tim beranggotakan Yusril Ardiansyah dan Nisaul Khoiriyah, mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia, serta Zumrotin Firdaus, mahasiswa Jurusan Biologi, mencari jalan agar efek kantuk dapat diusir dengan bahan alami. Melalui berbagai referensi dan penelitian, ketiganya menemukan daun putri malu (Mimosa pudica) sebagai bahan yang cocok untuk pengusir insomnia. "Tumbuhan lokal ini jarang digunakan manusia. Padahal tak ada efek samping berbahaya berupa racun," ucap Yusril.
Tanaman ini juga mengandung kadar melatonin yang mampu memberi efek sedatif atau penenang. Orang yang punya masalah dengan tidur biasanya memiliki kadar melatonin rendah dalam tubuh.
Proses pembuatan obat herbal insomnia ini cukup sederhana. Daun putri malu lebih dulu dicuci hingga bersih dengan air mengalir, lalu direbus sekitar dua jam. Air rebusan tersebut lantas disaring serta ditambahkan jahe dan ginseng.
Jahe dan ginseng ditumbuk halus, lalu direbus bersama air daun putri malu dan ditambahkan madu secukupnya. Jahe dan ginseng dapat memberi efek relaksasi sehingga kerja kandungan melatonin dalam daun putri malu semakin cepat.
Proses perebusan kedua ini dilakukan sekitar satu jam. "Setelah disaring ulang, minuman herbal ini didiamkan dan siap dikonsumsi," kata Yusril. Agar bekerja optimal, Yusril menyarankan ramuan ini diminum satu-dua jam sebelum tidur. "Cukup satu atau dua sendok makan."
Yusril dan tim sedang mengembangkan Obat Herbal Insomnia ini agar dapat diekstrak menjadi bentuk kapsul agar masyarakat mudah mengkonsumsinya karena bisa diproduksi secara massal. "Saat ini kami sedang mengajukan hak paten," ujarnya.
- Daun putri malu dicuci hingga bersih
- Rebus dalam air selama dua jam. Air disaring.
- Haluskan jahe dan ginseng (memberi efek relaksasi)
- Jahe dan ginseng direbus dalam air daun putri malu
- Diminum satu-dua jam sebelum tidur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo