Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Studi Ini Ungkap Urgensi Hubungan Manusia dan Alam untuk Atasi Krisis Keanekaragaman Hayati

Kajian 'Transformative Change Report' yang disusun peneliti dari 42 negara mengungkapkan arti penting reconnect manusia dengan lingkungannya.

7 Februari 2025 | 18.46 WIB

Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO
Perbesar
Ilustrasi hutan pinus. dok.TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi dari Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) menyoroti pentingnya koneksi manusia dengan alam untuk mengatasi krisis keanekaragaman hayati. Laporan bertajuk Transformative Change Report ini mengungkapkan keanekaragaman hayati global terus tergerus, sehingga perlu perubahan mendasar pada cara masyarakat berinteraksi dengan lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Laporan ini disusun oleh sekitar 100 peneliti dari 42 negara. Salah satu penulis utamanya, Profesor Miles Richardson dari University of Derby, dicalonkan langsung oleh Pemerintah Inggris. “Keterhubungan dengan alam adalah strategi penting dan kuat untuk perubahan transformasional yang diperlukan dalam mengatasi krisis lingkungan,” katanya, dikutip dari Earth.com, Jumat, 7 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kebijakan lingkungan dianggap lebih banyak berfokus pada mitigasi kerusakan, seperti pengurangan emisi karbon dan perlindungan hutan. Namun, menurut kajian ini, upaya tersebut belum cukup bila tidak disertai dengan perubahan nilai dan prioritas masyarakat terhadap alam. Para ahli menekankan pentingnya integrasi antara kesadaran lingkungan dengan berbagai sektor, mulai dari pendidikan, layanan kesehatan, hingga perencanaan kota.

Salah satu rekomendasi utama dalam laporan ini adalah mengubah cara pandang masyarakat terhadap hubungan manusia dan alam. “Memprioritaskan keterhubungan manusia dengan alam adalah tugas besar,” tutur Richardson.

Penelitian yang sama juga menekankan peran individu dalam mendorong perubahan. Hal-hal sederhana, seperti menghabiskan lebih banyak waktu di alam, menghargai keindahan lingkungan sekitar, serta mengurangi konsumsi berlebihan, bisa mempengaruhi keberlanjutan jangka panjang.

Para peneliti dari Nature Connectedness Research Group di University of Derby, termasuk Profesor Richardson, David Sheffield, dan Kirsten McEwan, juga menemukan bahwa reconnect atau perbaikan hubungan manusia dengan alam dapat menciptakan perubahan perilaku. Mereka mengembangkan berbagai intervensi berbasis bukti. Melalui Transformative Change Repor, peneliti berkesimpulan bahwa hubungan manusia dengan alam bukan sekadar pilihan, tetapi keharusan untuk mencapai masa depan berkelanjutan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus