Robot Satpam

Hai, para perampok, waspadalah! Robot satpam akan segera datang. Berasal dari sebuah ide yang diserap dari film-film fiksi ilmiah, perusahaan Jepang yang bergerak di bidang keamanan, Sohgo Security Services Co., mengembangkan "Guardrobo D", robot pintar yang dapat bertugas layaknya seorang satpam. Robot ini akan mampu berpatroli di gedung-gedung pemerintahan, mal, dan bank, dan memastikan tidak ada penyusup mendekat.

Tidak hanya penyusup, sebenarnya, karena kamera dan sensornya juga didesain agar Guardrobo D membuka mata lebar-lebar apabila ada api atau sekadar kebocoran air. Informasi itu, bersama dengan rekaman gambarnya, lalu dikirim sebagai alarm ke petugas keamanan yang bukan robot, untuk tindakan lanjutan.

Robot yang memiliki tinggi 109 sentimeter itu menjadi sangat dibutuhkan di Jepang mengingat angkatan kerja muda di Negeri Matahari Terbit jarang yang mau jadi satpam. Lagi pula, diperkirakan satu dari lima warga Jepang saat ini berusia 65 tahun atau lebih. Komposisi itu diperkirakan semakin tua (menjadi satu dari tiga pada 2040). Jadi, tak mungkin orang jompo jadi satpam. Sohgo Security mengatakan, sejumlah perusahaan telah mengikat kontrak untuk mempekerjakan Guardrobo D. Robot-robot itu akan siap berpatroli pada tahun ini juga. Jadi, waspadalah! Waspadalah!

Penjelajah Antartika

Sebuah konsep inovatif untuk sebuah kendaraan eksplorasi Antartika diluncurkan pekan lalu di pameran Royal College of Art, London. Menjalin kerja sama dengan para pakar dari British Antarctic Survey, desainer James Moon menampilkan sebuah kendaraan super-ringan, kompak, sekaligus ramah lingkungan untuk digunakan di wilayah paling ekstrem di muka bumi itu.

"Ninety Degrees South"—nama kendaraan itu—menggunakan teknologi terbaru untuk melindungi keselamatan pengendaranya: hangat dan aman dari paparan sinar UV kadar tinggi yang menerabas atmosfer bumi Antartika melalui lubang-lubang ozon di atasnya.

Moon menyatakan sudah lama sangat berhasrat dapat menaklukkan daratan es Antartika. "Semakin cepat Anda mampu mendeteksi kerapuhan permukaannya, semakin cepat Anda menyelesaikan petualangan," kata Moon.

Ninety Degrees South mengaplikasikan teknologi pathfinder yang dikendalikan sepenuhnya dengan GPS, sedangkan radar pemindai kedalaman atau ketebalan permukaan es digunakan untuk memperkirakan risiko kendaraan yang memuat dua orang itu. Karena tujuannya pula, Ninety Degrees South didesain untuk bisa diangkut dalam sebuah pesawat perintis Twin Otter yang kecil.

Bus 'Badak'

Pabrikan Labock Technologies, yang bermarkas di Florida, AS, mulai memproduksi massal Rhino Runner, bus terkukuh yang ada di atas planet bumi. Ketangguhannya terbukti melalui insiden serangan bom mobil bunuh diri yang meledak hanya dua langkah kaki saja jaraknya dari bus, akhir tahun lalu di Irak. Seorang kapten angkatan darat yang saat itu berada di antara penumpang bus memberi kesaksiannya, "Terima kasih karena telah menyelamatkan nyawa saya." Padahal bom seberat 125 kilogram itu menyisakan kawah berdiameter dua meter, sedalam 0,5 meter, serta kepulan asap hitam dan debu selama beberapa menit.

Yang membuatnya istimewa adalah bahwa Rhino Runner memberikan perlindungan 360 derajat bagi sopir dan penumpangnya. Seluruh sisinya (samping, depan, belakang, atap, lantai) antipeluru dan antibom. Khusus kaca, tahan peluru satu arah. Peluru dari luar tidak mampu menembusnya, tapi sopir di dalam bus bisa menembak dari dalam.

Seluruh kabin pengemudi maupun penumpang dibuat menggunakan material khusus. Tidak cuma tahan peluru, tapi juga ringan sehingga mampu mengapung di atas air. Rhino Runner tersedia untuk kapasitas tempat duduk 17, 24, dan 36 orang. Bus dilengkapi dengan pintu samping, belakang, dan pintu darurat di atap serta ban mati.