Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tempo, 7 Juli 1984
Bagi polisi, 1 Juli selalu menjadi ajang untuk mematut wajah di cermin. Menilik coreng dan memoles wajah agar selalu lebih baik. Di ulang tahun kepolisian yang ke-38, dalam skala kecil majalah Tempo melakukan jajak pendapat umum. Hasilnya, hanya 30 persen responden yang merasa terlindungi bila ada polisi di dekat mereka.
Ketika itu, citra polisi memang tak bisa dibilang baik. Kepala Polri periode 1968-1971, saat ditanya mengenai citra korpsnya, membenarkan pendapat Kapolri Anton Soedjarwo yang menilai citra polisi memang sedang turun. "Saya mendukung tekad Pak Anton yang akan membawa Polri pada citranya dulu sewaktu dipimpin Pak Said Soekanto, Kapolri pertama," kata Hoegeng.
Meski bisa diperdebatkan, ada beberapa indikasi yang sebenarnya bisa dijadikan alat mengukur baik-buruknya kinerja polisi. Salah satunya adalah dengan melihat persentase tingkat kejahatan serta penyelesaiannya. Juga penegakan hukum dan disiplin terhadap pelanggaran yang dilakukan anggotanya.
Inilah yang juga harus menjadi catatan DPR yang saat ini sedang menimbang-nimbang Kapolri baru untuk menggantikan Jenderal Da'i Bachtiar. Nama yang disodorkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah Komisaris Jenderal Sutanto, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional. Tantangan ke depan bagi polisi tentu bukan hanya menekan angka kriminalitas dan perjudian, tapi juga menjadi ujung tombak gerakan pemberantasan korupsi yang genderangnya sudah ditabuh Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo