Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Serigala Penyuka Nektar jadi Karnivora Pertama yang Berperan sebagai Penyerbuk

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa serigala Ethiopia (Canis simensis) kemungkinan menjadi karnivora pertama yang juga berperan sebagai hewan penyerbuk.

25 November 2024 | 14.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa serigala Ethiopia (Canis simensis) kemungkinan menjadi karnivora pertama yang berperan sebagai hewan penyerbuk. Spesies langka ini ditemukan memakan nektar bunga red hot poker Ethiopia (Kniphofia foliosa), sebuah perilaku yang unik bagi predator besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tim peneliti dari Universitas Oxford, yang dipimpin oleh Sandra Lai, mengamati serigala ini menjilat nektar dari bunga lokal di Dataran Tinggi Ethiopia. Saat makan, serbuk sari menempel di moncong mereka, memungkinkan serigala memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke bunga lain. Dengan kata lain, karnivora ini membantu proses penyerbukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lai menjelaskan bahwa kebiasaan makan nektar pada karnivora besar, termasuk serigala, sangat jarang terjadi karena tidak adanya adaptasi fisik, seperti lidah panjang atau moncong khusus. “Dan karena sebagian besar bunga terlalu rapuh atau menghasilkan terlalu sedikit nektar untuk menarik perhatian hewan besar,” kata dia, dikutip dari Newscientist pada Senin, 25 November 2024. 

Bunga red hot poker yang kokoh dan kaya nektar ternyata bisa menjadi pemicu perilaku baru tersebut. Beberapa serigala bahkan terlihat mengunjungi hingga 30 bunga dalam satu perjalanan. 

“Sepengetahuan saya, tidak ada predator karnivora besar lainnya yang menunjukkan perilaku makan nektar,” tutur Lai. Dia menambahkan, beruang omnivora juga bisa mencari nektar secara oportunistik, namun dokumentasinya sangat terbatas.

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang peran hewan karnivora dalam ekosistem. Temuan soal perilaku Canis simensis menunjukkan bahwa nectar-feeding dan pollination oleh mamalia yang tidak bisa terbang mungkin lebih luas daripada yang diketahui manusia hingga saat ini.

Tim peneliti juga mencatat bahwa serigala Ethiopia dewasa sering membawa anak-anak mereka ke ladang bunga, yang menunjukkan adanya pembelajaran sosial terkait perilaku ini. Para peneliti berencana menggali lebih dalam soal peran serigala sebagai penyerbuk, serta dampaknya terhadap ekosistem.

Serigala Ethiopia adalah spesies anjing liar paling langka di dunia dan karnivora paling terancam di Afrika. Populasinya kini diperkirakan kurang dari 500 individu dan hanya ditemukan di Dataran Tinggi Ethiopia. Temuan soal perilaku nectar-feeding diharapkan bisa menyadarkan semua orang mengenai pentingnya pelestarian spesies unik tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus