Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Si-Tosim merangsang tanaman

Zat yang bisa membuat tamanan jadi subur cytozyme, penemuan dr. gehrkens dari san diego, california di as pernah dicoba di karawang. kini akan dicoba di 8 propinsi di indonesia.

19 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALAU dinyatakan ada zat yang bisa merangsang tanaman agar tumbuh lebih subur, banyak orang besikap skeptis--masih teringat peristiwa yang sempat menghebohkan lima tahun lalu sekitar "guci wasiat" atau bodem corrector bikinan orang Belanda, J. Bron. Kini muncul Cytozyme, zat yang konon pula bisa membuat tanaman jadi subur. Zat itu penemuan Dr. Gehrkens dari San Diego, California di Amerika Serikat, tahun 1968. Tapi berbeda dengan "guci wasiat" mekanisme kerja Cytozyme bukan misteri. Penemuan Gehrkens itu didasarkan pengetahuan yang semakin dalam tentang biokimia dan mikrobiologi, khususnya tentang unsur genetika seperti DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid). Sejak dua tahun lalu, Cytozyme--yang kemudian diproduksi Cytozyme Laboratories Inc. di Salt Lake City, Utah, AS--diperkenalkan di Indonesia . Berlipat Ganda Musim tanam tahun lalu, Cytozyme sudah dicoba pada 17 lokasi persawahan di Kabupaten Karawang. Petani daerah itu dengan akrab mengubah nama itu menjadi Si-Tosim. "Hasilnya cukup menggembirakan," tulis Prof. Dr. Ir. Gunawan Satari pekan lalu, menjawab pertanyaan TEMPO. Ahli agronomi dari Unpad itu dua tahun lalu sempat aktif melakukan penelitian atas Si-Tosim di Lembaga Penyelidikan dan Pengembangan Tanaman Pangan di Sukamandi, Jawa Barat. Apapun Si-Tosim, ia jelas bukan sejenis pupuk baru, melainkan sejenis bioaktivator yang mampu merangsang berbagai proses pertumbuhan penting dalam tubuh tanaman. Ini tercapai melaiui empat komponen aktif dalam ramuan Si-Tosim itu Antaranya zat hara mikro yang secara biologis dibuat siap pakai, berbagai enzima yang mempermudah dan mempercepat berbagai proses metabolisma tanaman, unsur asam amino dan sejenisnya serta unsur pengendali aneka ragam proses seperti misalnya pembentukan selulosa atau penyerapan dan penyebaran air sumber ion bermuatan listrik. Ramuan Si-Tosim itu dibuat lerutama melalui sejumlah tahap peragian yang melibatkan dan memanfaatkan sifat sejumlah bakteri tertentu. Proses biokimia, yang jelimet dan harus amat cermat itu, bisa pula dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan khusus. Misalnya untuk aplikasi pada lahan pertanian, pada benih tanaman atau pada saat tanaman sudah dewasa. Bahkan ada yang khusus untuk jenis tanaman tertentu, misalnya jeruk atau pohon jenis cemara. Keunikan enzim Si-Tosim ini ialah pemakaiannya yang sangat sedikit, yaitu 450 ml setiap hektar tanaman. Maka kesulitan yang timbul bagi produsennya di Amerika justru pada menumbuhkan kepercayaan petani bahwa bahan yang se dikit ini bisa menghasilkan panen yang berlipat ganda. Di Indonesia, karena harganya yang relatif mahal--Rp 30.000 per liter, sulit bagi petani memperoleh Si-Tosim itu. Meski begitu Abdurachman, petani di Desa Tegalwaru, Karawang, kebagian mencoba Si-Tosim pada 1l2 hektar sawahnya. Hasilnya? "Alhamdulillah," ujar Abdurrachman puas. Tanpa Si-Tosim, sawah Abdurachman biasanya menghasilkan 10,3 ton per hektar (ubinan--tak terhitung pematang). Setelah pakai Si-Tosim, produksinya menjadi 13,52 ton. Kenaikan 31,3% yang termasuk lumayan! Kabupaten Karawang mem ang dijadikan proyek percobaan pertama Si-Tosim pada musim tanam tahun 1980-1981 oleh Departemen Pertanian bersama PT Yunawati, importir dan agen tunggal Si-Tosim. Seluas 400 hektar sawah di daerah itu dicoba dengan tiga kali masa penyemprotan. Pertama, pada masa usia padi tujuh hari. Kedua, pada masa primordia (kuncup) atau 35 hari. Dan ketiga, merupakan gabungan kedua cara di atas. "Yang paling bagus hasilnya ternyata pada masa primordia," kata Tatang Sukanta Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cilamaya, Karawang. Keberhasilan uhun lalu itu merangsang Departemen Petanian untuk memperluas wilayah percobaan. Untuk musim tanam 1981-1982 ini pemerintah menetapkan delapan provinsi sebagai tempat percobaan -- Lampung, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Jawa Tengah, sali dan Jawa Barat. Seluruhnya seluas 2000 hektar sawah. Hasilnya macammacam. Di Kabupaten Tabanan dan Badung, Bali, Si-Tosim dicobakan pada 15 hektar sawah penduduk. Sebagian besar sawah percobaan itu belum panen. Namun satu hektar sawah yang sudah panen di situ hanya menghasilkan kelebihan 400 kg saja dibandingkan dengan yang tidak memakai Si-Tosim. "Tetapi itu kan data sementara, belum mencerminkan keseluruhan," kata Ir. Sady Rosady, petugas penyuluhan Kabupaten Badung. Ada pula percobaan yang gagal total. Misalnya, "tidak ada pengaruhnya untuk produksi di sini," ujar Hari, staf Sub Dinas Produksi pada Dinas Pertanian Ja-Teng. Padahal semua cara yang diinstruksikan Departemen Pertanian sudah dilakukan para petani daerah itu. Termasuk padi IR 36 itu disemprot satu kali dengan Si-Tosim pada masa primordia dan akar bibitnya direndam 5 jam dalam zat ajaib itu. "Mungkin karena hujan, Cytozyme tak berpengaruh," duga Hari. Di berbagai daerah lain seperti Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, belum diperoleh angka yang pasti atas percobaan itu. "Wah belum bisa diperkirakan sekarang karena belum panen," ujar B. Sinulingga, Wakil Kepala Dinas Pertanian Sum-Ut. Adanya berbagai ragam hasil percobaan itu dibenarkan pula oleh Prof. Gunawan Satari. "Walaupun beberapa lokasi tidak memberikan kenaikan yang berarti, (percobaan itu) tidak menimbulkan pengaruh negatif," tulisnya. Perbedaan respons tanaman terhadap SiTosim, menurut guru besar itu, juga terlihat dari perbedaan varietas padi yang dicoba. Tetapi, menurut dia, secara keseluruhan hasil panen dari sawah percobaan naik 6 sampai 18%. "Sebab itu perlu penelitian lebih lanjut," tulisnya lagi. Si-Tosim sampai saat ini belum diperjualbelikan dan baru taraf percobaan. PT Yunawati sendiri masih menunggu hasil percobaan di musim tanam tahun ini. Kalau berhasil yang kedua ini kami akan membuka pabrik di lndonesia," kata W.A. Mohede, manajer PT Yunawati. Sebab untuk mengimpornya, perusahaan yang ditunjuk sebagai agen tunggal Si-Tosim di Indonesia ini merasa terlalu banyak memakan waktu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus