Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Jepang seksi nonduit

Nikkyo niwano-san adalah orang jepang yang tak mata duitan. ia mendirikan organisasi keagamaan & mengadakan berbagai pertemuan tentang perdamaian & kerukunan antar agama. perlu ada lagi orang seperti ini.

19 Desember 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEDENGARANNYA kok mokal. Mana ada seksi begituan? Airmuka orang Jepang yang netral, sukar diduga makna terkandung, mengingatkan kita pada selembar blangko cek. Ini mengharuskan penduduk senantiasa bertanya-tanya dan sekaligus waspada. Seorang Nippon kapan waktu bisa segera menjelma menjadi transistor, menjadi prahoto, menjadi video, mesin cuci atau mesin giling. Persis pada saat penjelmaan itulah isi kantung kita terkuras habis--kita menjadi konsumen kesurupan yang sampai-sampai bisa utang pada mertua. Walhasil Jepang itu semacam jin bikinan pabrik yang bertugas khusus mengisi seluruh ruang toko di bumi ini. Jangan-jangan cikal-bakal dewa Jepang merangkap bankir. Tapi, sopan-santun melarang kita punya sangka buruk berkelebihan. Nikkyo Niwano-san kelahiran Tokamachi tidaklah serupa dengan nippon-nippon lain. Tentu dia tahu duit, tapi tidak dikecupnya siang dan malam. Ada lain perkara yang dipandangnya penting: kedamaian rohaniah. Apa guna dia dirikan Rissho Koosi-kai tahun 1938 berdasarkan Buddha kalau dia tergolong mata duitan? Apa guna dia mendorong The Brighter Society Movement tahun 1969 yang bertujuan semacam "kerukunan beragama" kaIau dia tidak menggelantung pada arti penting rohaniah buat perdamaian dan kebahagiaan manusia? Mendingan dia bikin pabrik onderdil atau game and watch yang bisa memuyengkan dan senewen. Buat apa dia capek-capek tukar pikiran dengan Paul VI di Vatikan atau mengetuai kongres pertama World Conference on Religion and Peace di Kyoto tahun 1970? Nippon yang satu ini punya indera lain. Didirikannya Yayasan Perdamaian Niwano, bertujuarl menggalang perdamaian dunia lewat antara lain galang dan saling dekat pelbagai agama--khusus di kalangan angkatan muda. Lebih jauh dari itu, Yayasan bermaksud beri hadiah Niwano Peace Prize buat perorangan atau organisasi yang berjasa dalam penggalangan hubungan baik antaragama. Perkara dari mana uangnya, bukan urusan saya. Yang terang, anggota pengurusnya ada juga terdiri dari cukong seperti Akira Gonda Presdir PT Tachibana Sangyo, Kichiemon Takemura dari Asuransi Yasuda, Kinzo Takemura direktur penerbit Kosei. Tak salah lagi, mereka berpegang erat-erat pada tujuan mulia Indonesia "membentuk manusia seutuhnya". Negeri kita yang gemar soal-soal kerukunan begini tentu saja tidak tinggal diam. Seraya mengempit sambutan tertulis Menteri Agama Alamsyah setebal 28 halaman, berangkatlah delegasi hadiri konperensi Religion in Action for Peace di New Delhi awal November '81. Perkara diskriminasi, ketidakaturan dan kekerasan akan jadi masalah pembicaraan utama. Lokakarya --yang sudah jadi kegemaran universal--akan diadakan perihal sebab-musabab ketegangan di Asia, agama dan pendidikan, serta tentu saja agama dan media massa. Bermodalkan pengalaman bangun tidur di lokakarya, utusan awak tak syak akan menjadi "suhu" nya perguruan. Jika ada sisa waktu, tak ada salahnya beri sedikit pengarahan kepada pihak Mppon supaya model semacam Nikkyo Niwano itu lebih banyak diprodusir, sehingga kepintarannya yang berlebih berkat mengunyah rumput laut, kerang hijau dan ubur-ubur haruslah diimbangi kematangan rohaniah tanpa menambah agama-agama baru yang menggelikan semacam "agama listrik" atau "agama tilpun". Dengan satu Khomeini dunia sudah cukup pening. Jangan cari ulah baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus