Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
5 Februari 2023 | 05.42 WIB
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gonjang ganjing BRIN terus bergulir. Di antara persoalan yang mencuat pasca integrasi para peneliti di bawah badan riset dan inovasi nasional itu adalah tentang lingkungan dan fasilitas kerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keluhan muncul untuk sistem coworking space yang diterapkan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko. Ruang kerja bersama itu memicu apa yang disebut dengan rebutan kursi, bahkan juga tempat parkir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di luar itu ada keluhan perihal antrean penggunaan alat kerja atau laboratorium bersama. Belum lagi tentang ketentuan berbayar dan kuota yang diterapkan yang dirasa membebani pekerjaan.
Tak berimbangnya jumlah peneliti yang diintegrasikan dan fasilitas yang disediakan disebut terjadi di setiap kawasan sains dan teknologi bentukan BRIN. "Banyak peneliti akhirnya biaya sendiri untuk perawatan dan pemeliharan hewan serta alat," seperti dituturkan seorang peneliti bidang biologi dari Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno di Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Saat dihubungi, Handoko menyatakan menolak berkomentar untuk ramainya keluhan para peneliti dan penilaian negatif terhadap dirinya dari banyak kalangan belakangan ini.
Meski begitu, soal coworking space, Handoko pernah menyinggungnya saat menghadiri pengukuhan profesor riset pada 8 Desember 2022. Saat itu, selain tak hapal nama pusat riset sebagian profesor, dia menyatakan tak bisa memastikan di mana tempat bekerja mereka saat ini.
"Soalnya di BRIN itu work from anywhere. Semua coworking space," kata Handoko. Jadi memang tidak berlaku lagi meja dan ruang kerja yang tetap seperti yang sebelumnya dijalani. Bahkan itu berlaku pula dengan dirinya.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada peluncuran Pusat Kolaborasi Riset di Padang, Kamis, 3 November 2022. (Antara/Ikhwan Wahyudi)
"Meja saya juga sudah digusur yang di Serpong," kata Handoko. Eks Kepala LIPI ini menambahkan, "Saya ga ngerti meja saya di mana, ga tahu saya, terserah bisa kerja di mana saja."
Terpisah, Kepala Biro Komunikasi Publik Umum dan Kesekretariatan BRIN, Driszal Friyantoni, menilai reaksi saat ini menunjukkan perubahan mendasar yang sedang dilakukan di BRIN berhasil. Baik reaksi dari kalangan peneliti maupun DPR yang meminta Kepala BRIN diganti.
“Kalau adem ayem kan berarti sama seperti sebelumnya, kan begitu, ya, simpelnya. Kami melakukan perubahan pasti ada reaksinya,” kata Driszal dikutip dari Antara, Jumat lalu.
Ia hanya melanjutkan kalau BRIN akan melihat reaksi yang muncul tersebut. Jika memang bisa membawa perubahan yang lebih baik maka BRIN akan menjadikannya evaluasi di usianya yang belum genap dua tahun saat ini.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Edisi 15 Desember 2024
PODCAST REKOMENDASI TEMPO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini