Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tomorrow Bio, startup bidang medis asal Jerman, menawarkan layanan pembekuan tubuh manusia agar bisa dihidupkan kembali di masa depan. Layanan bernama kriopreservasi itu dipatok dengan harga US$ 200 ribu atau sekitar Rp 3,2 miliar untuk pembekuan seluruh tubuh, serta US$ 80 ribu atau Rp 1,3 miliar untuk pembekuan otak saja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tomorrow Bio meyakini bahwa penyebab kematian dapat diatasi bila ilmu kedokteran berkembang jauh. Dalam prosedur kriopreservasi, tubuh didinginkan hingga -198 derajat Celsius agar memasuki kondisi biostasis, ketika seluruh aktivitas biologis berhenti tanpa batas waktu. Dengan metode ini, kondisi tubuh manusia tidak akan berubah hingga nantinya dihidupkan kembali dengan teknologi medis di masa depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan ini berbasis di Jerman namun fasilitas utamanya berada di Swiss. Tubuh-tubuh yang dikriopreservasi bakal disimpan dalam wadah baja terisolasi berisi yang nitrogen cair.
Untuk memastikan proses penyimpanan tubuh manusia berjalan secepat mungkin setelah kematian, Tomorrow Bio telah menyiapkan ambulans khusus di berbagai kota besar di Eropa, seperti Berlin, Amsterdam, dan Zurich. Ada tim siaga yang bertugas mengangkut tubuh persis setelah seseorang dinyatakan meninggal. Jasad dibawa ke fasilitas utama untuk menjalani prosedur kriopreservasi penuh.
Sejauh ini, Tomorrow Bio sudah mengawetkan enam orang dan lima hewan peliharaan. Entitas ini sudah menerima lebih dari 650 individu pendaftar layanan tersebut.
Fernando Azevedo Pinheir, salah satu pendiri Tomorrow Bio, optimistis bahwa teknologi ini akan terus berkembang. “Semasa hidup kita mungkin akan menyaksikan kriopreservasi yang aman dan kebangkitan kembali organisme kompleks,” ujarnya, dikutip dari The Express Tribune, Selasa, 11 Maret 2025.
Tomorrow Bio juga memiliki visi jangka panjang dalam pengembangan teknologi ini. Mereka berharap dapat menciptakan dunia di mana orang bisa memilih berapa lama mereka ingin hidup—terlepas dari lokasi, identitas, dan kondisi finansial mereka.
Seiring dengan semakin majunya teknologi medis dan kriogenik, layanan ini memicu perdebatan etis dan ilmiah mengenai batasan kehidupan dan kematian, serta sejauh mana sains dapat mengubah nasib manusia.