Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Subur, Gemuk Dan Berat

Droughtmaster, sapi Australia hasil silang antara bos indicus dan bos taurus, tahan panas, tahan caplak, menghasilkan daging kwalitas tinggi. Indonesia ingin mempraktekkan sistem silang ini. (ilt)

14 Februari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI Australia, sejenis sapi dibiakkan untuk kebutuhan daerah tropis. Namanya Droughtmaster. Sapi unik ini dapat hidup subur di segala tempat, dari daerah padat kejatuhan hujan tinggi sampai ke dataran-dataran pedalaman yang kering. Dan lagi pula toleransi terhadap panas memang luar biasa pula, sedangkan kesanggupan melawan kutu caplak dan penyakit lainnya terbilang jempolan. Sapi Droughtmaster adalah hasil penyilangan antara Bos indicus (tebu atau Brahman) dengan Bos taurus (keturunan Inggeris). Keturunan baru ini merupakan silang 50-50 -- dengan menggabungkan keuntungan dari kedua jenis. Darah Bos indicus memberikannya kesanggupan untuk tetap subur dalam iklim panas dan keadaan susah, mampu melawan caplak dan penyakit lainnya. Sedangkan Bos taurus membikin ternak ini menghasilkan daging kwalitas tinggi. Maka lahirlah Draughtmaster berkulit merah licin dan bungkuk sedang. Hewan ini mempunyai lapisan yang dalam dan berdaging banyak sedangkan lapisan minyaknya yang cuma satu itu adalah cetek. Sapi jantan dewasa yang montok beratnya bisa satu ton ke atas. Rencananya semula diternakkan untuk daerah tropis, di mana banyak terdapat caplak berkerumun, ditambah panas terik, kelembaban tinggi dan kemarau panjang. Dari hasil percobaan ternyata Draughtmaster dapat melawan caplak 10 kali lebih baik dari lain keturunan. Ternak ini ternyata mampu mengurangi jenis caplak perempuan dewasa sampai 10 kali dari jumlah biasa sehingga jumlah caplak jadi berkurang. Draughtmaster memang cepat dewasanya -- selain mempunyai faktor berat yang tinggi dibandingkan usianya. Ternak ini bakal mengalahkan jenis lain bila ditempatkan di ladang terbuka dan diberi makan rumput. Hewan ini memang mudah pula menyesuaikan diri dengan perubahan alam dan keadaan musim. Di Australia sendiri sapi baru ini telah melakukan perjalanan dari iklim pegunungan dingin ke daerah tropis tanpa menderita. Sapi pendiam yang cepat gemuk ini memiliki tingkat kesuburan yang tinggi. Buktinya sang jantan mampu menghasilkan sampai 95 anak-anak sapi -- walau dalam keadaan alam yang sulit sekalipun. Dan Indonesia sendiri bagaimana? Daripada beli dari Australia mungkin lebih baik mempraktekkan sistim silang itu di sini. Siapa tahu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus