Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Tanpa Baterai pun Jadi

12 Oktober 1998 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernahkah Anda, sedang asyik-asyiknya berbicara lewat telepon, tiba-tiba pembicaraan terputus karena baterai telepon genggam mati? Menjengkelkan. Pembicaraan baru bisa dilakukan lagi setelah ganti baterai–itu pun kalau ada baterai pengganti.

Padahal, dengan teknologi yang sederhana, telepon bergerak seperti telepon genggam itu dapat terus berfungsi tanpa perlu mengisi energi pada baterai. Menurut Sunday Times edisi September lalu, telepon tanpa baterai itu--diberi nama Talker--akan segera diluncurkan di pasaran.

Telepon baru tersebut--seperti telepon mainan anak-anak--mendapatkan energi dari generator yang digerakkan oleh gulungan kawat yang bisa ditarik. Caranya sederhana. Sebelum digunakan, kawat yang dicantelkan ke generator ditarik 15 kali. Dengan begitu, energi yang tersimpan bisa memberi cukup tenaga untuk dipakai bertelepon selama lima menit.

Menurut sang perancang, Christopher Jung, teknologi tersebut membutuhkan tenaga listrik yang jauh lebih sedikit daripada telepon pada umumnya. Kebanyakan telepon model sekarang ini mempunyai layar dan memuat berbagai kemudahan tambahan. Semua itu menggunakan baterai sebagai sumber tenaga. ‘’Jadi, saya memutuskan untuk tidak menggunakan layar atau fungsi ekstra seperti modem atau sinar inframerah,’’ kata Jung.

Telepon yang berbentuk cakram itu memiliki mikrofon yang bisa ditarik ke bawah dan sederet bantalan kunci yang mengitari telepon. Bentuknya memang tidak ramping dan mungil seperti telepon genggam yang dikenal sekarang. Tapi Talker punya kelebihan bisa mengenali suara. Karena itu, pengguna dapat memanggil siapa pun dari buku alamat dengan sangat mudah: menyebutkan namanya di depan mikrofon telepon. Sistem Talker juga dapat membaca pesan-pesan teks maupun surat elektronik yang dikirimkan ke telepon.

Menurut Jung, teknologi generator itu prinsipnya sama dengan cara mendapatkan tenaga untuk menghidupkan lampu sepeda. ‘’Ini bukan teknologi yang rumit tapi dapat bekerja dengan sangat baik,’’ katanya.

Saat ini Jung masih mencari pabrik yang tertarik membuat telepon itu. Masalahnya, perusahaan pembuat telepon tampaknya terobsesi dan lebih tertarik membuat unit yang sekecil mungkin. Mereka ingin layar, sinar inframerah, dan lain-lain. Talker tidak menawarkan itu. Telepon ini benar-benar telepon untuk keperluan berbicara saja. Tak ada embel-embel lain.

Jadi, terserah konsumen. Kalau mau keren dan gaya-gayaan, telepon ini jelas bukan kelasnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus