Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Teknologi Baru Ubah Tinja Jakarta Jadi Air Bersih, Ini Prosesnya

Sandiaga Uno mematok target pemasangan 200 unit Andrich Tech setelah melihat bagaimana teknologi pengolahan limbah tinja itu bekerja.

29 Mei 2018 | 12.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan peluncuran PAL Andri Tech System di Instalasi Pengolahan Limbah Tinja Duri Kosambi, Jakarta Barat, Rabu, 23 Mei 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Daerah Pal Jaya sedang menguji teknologi baru untuk mengelola limbah tinja warga Jakarta menggunakan teknologi bernama Andrich Tech. Teknologi itu diklaim bisa mengubah limbah tinja menjadi air bersih dalam waktu 30 menit.

Baca: Tinja Warga Jakarta Disulap Jadi Air Bersih dalam Setengah Jam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) PAL-Andrich Tech System buatan dua ilmuwan PT MJH Lestari Internasional, Andri Oba dan Chairunnas, itu pada 23 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sandiaga menargetkan, mulai tahun depan, 200 unit alat tersebut akan terpasang secara bertahap di permukiman padat di Ibu Kota. "Simpel, mudah dioperasikan. Energi yang dihabiskan tidak banyak, pakai gelombang fisika," ujar Sandiaga Uno.

Mesin pengolah limbah hasil kerja sama dengan PT MJH Lestari Internasional itu kini tengah menjalani uji coba di Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT) Duri Kosambi, Jakarta Barat.

Andri Oba menjelaskan bahwa Andrich Tech System merupakan sistem yang terintegrasi dengan alat lain dengan konsep solusi total yang ramah lingkungan, bisa digunakan sepenuhnya, serta zero waste.

Teknologi Andrich Tech System. Kredit: Budiarti Utami Putri

Andri menjelaskan proses pengolahan tersebut. Pertama, limbah melalui fluotation unit yang menggunakan bahan kimia untuk mengurangi kandungan padatan (total suspended solid). Pada proses ini, padatan dibuat mengambang, sedangkan air bersih berada di bawah.

Padatan basah ini didorong menuju penampungan, yang kemudian dikeringkan menjadi padatan kering. “Padatan kering ini bisa digunakan sebagai pupuk,” ujar Andri kepada Tempo, Selasa, 29 Mei 2018.

Sementara itu, air yang melalui fluotation unit belum bisa dibuang ke lingkungan, karena belum memenuhi nilai ambang batas dari regulasi.

Air dari fluotation unit kemudian masuk ke Andrich Tech, yang melalui proses pemisahan kotoran lebih lanjut. “Bagian ini menggunakan arus dan getaran, sehingga padatan-padatan yang tersisa akan terangkat, dan dipisahkan lagi,” ujar Andri.

Air kemudian berubah menjadi bersih (clean water) dan bisa digunakan di lingkungan. “Air yang kusam dan berbau, tidak ada lagi,” ujar Andri.

Proses belum selesai. Air bersih masih menjalani proses ultrafiltrasi yang akan memfilter bakteri. “Hasil olahannya adalah clear water,” ujar Andri. Clear water, tambahnya, memenuhi syarat air bersih dan bisa digunakan sebagai air utilitas, seperti menyiram tanaman, untuk air kolam ikan, dan mengaliri sawah.

Direktur Utama PD Pal Jaya Subekti menuturkan, Sandiaga mematok target pemasangan 200 unit Andrich Tech setelah melihat bagaimana teknologi pengolahan limbah tinja itu bekerja. "Itu target beliau (Sandiaga) untuk tiga tahun ke depan," ujarnya.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus