SETIAP manusia normal punya organ yang disebut cakram tulang belakang. Cakram ini berfungsi sebagai semacam bantalan tulang belakang manusia, melindunginya dari benturan akibat jalan, lari, atau melompat. Seiring bertambahnya usia, cakram ini mengalami penurunan kemampuan dan memicu gejala sakit. Akibatnya, mereka yang berusia lanjut sering merasakan nyeri-nyeri di bagian ini.
Rasa sakit itu biasanya bisa diatasi dengan istirahat, terapi, atau operasi, bergantung pada tingkat keseriusannya. Kini ada satu lagi alternatif penanganan untuk sakit tulang belakang, diperkenalkan oleh dokter-dokter di Rush-Presbyterian-St. Luke's Medical Center, Chicago. Namanya intradiscal electrothermal therapy atau SpineCATH IDET. Ini teknik bedah baru yang menggunakan panas untuk mengobati rasa sakit pada cakram tulang belakang yang terutama karena retak atau patah.
Prosedur IDET diterapkan pada seorang pasien yang sudah mendapat bius lokal atau penawar rasa sakit. Lalu, dengan panduan citra sinar-X, dokter menyuntikkan jarum ke cakram. Kemudian, sebuah kateter SpineCath dilewatkan melalui jarum menuju cakram. Begitu jarum mencapai posisi yang diinginkan, suhu kateter dinaikkan secara bertahap sampai memanaskan temperatur dinding cakram. Panas akan mengerutkan dan memperketat kolagen di dinding cakram dan meningkatkan suhu saraf, sehingga mampu menutup dinding cakram yang retak dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkannya.
"Untuk penderita nyeri punggung kronis yang belum bisa disembuhkan dengan pengobatan konvensional, terapi baru ini menjanjikan kemungkinan lebih bagus," kata Howard An, seorang dokter bedah ortopedi di Rush, seperti dikutip situs Science Daily pekan lalu.
Wicaksono
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini