Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Berawal dari Sapi Nomor 133

4 Februari 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA mulanya adalah seekor sapi Inggris berjulukan "Cow 133". Februari 1985, sapi ini mati setelah mengalami tremor hebat, berat badannya anjlok, dan kehilangan kemampuan koordinasi tubuh. Selanjutnya, penyakit sang sapi ini lebih dikenal dengan mad cow atau bovine spongiform encephalopathy (BSE), yang ternyata mengundang korban nyawa manusia pula. Kematian sapi nomor 133 itu memang berbuntut panjang. Sebab, lebih dari 80 orang tewas akibat terserang mad cow. Kepanikan pun menjalar ke berbagai penjuru dunia. Berikut ini penggalan kejadian penting yang terjadi sejak kematian sapi 133 hingga penyebarannya ke beberapa negara. Dan Indonesia kini dikategorikan sebagai negara yang berisiko dihampiri sapi gila. Juli 1989 Negara-negara Eropa melarang impor sapi dari Inggris yang lahir sebelum Juli 1988 yang diduga kuat membawa penyakit mad cow. 1992-1993 Kejadian BSE terus melonjak hingga menyerang 100 ribu ekor sapi di Inggris. 1993-1995 Empat peternak dilaporkan terkena new variant Creutzfeldt-Jacob disease (vCJD) atau varian penyakit sejenis sapi gila yang terjadi pada manusia. 1995 Stephen Churcill, 19 tahun, meninggal akibat vCJD. Maret 1996 Sekretaris Kesehatan Inggris Stephen Dorrell mengumumkan adanya kaitan antara BSE dan vCJD. Tak lama setelah itu, Komisi Negara-Negara Eropa melarang Inggris mengekspor sapi ke seluruh dunia. April 1996 Guna memotong rantai penyebar-an BSE, pemerintah Inggris menginstruk-sikan pemban-taian ribuan sapi yang berusia lebih dari 30 bulan. April 1997 Para ilmuwan membuktikan bukan cuma sapi dewasa yang patut diwaspadai karena BSE juga menjalar ke anak-anak sapi. Agustus 1999 Komisi Negara-Negara Eropa mencabut pelarangan ekspor sapi Inggris. Februari 2000 Ibu pengidap vCJD melahirkan bayi yang ternyata juga terinfeksi penyakit serupa. Ini membuat kepanikan atas mad cow makin luas. November 2000 Seekor sapi gila yang ada di Jerman dilaporkan telanjur diekspor ke Portugal. Area sebaran BSE pun makin lebar. Diketahui setidaknya satu dari 500 sapi di Prancis terdeteksi mengidap BSE. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan semula. 1 Desember 2000 Guna memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta menyambut Ramadan, Natal, dan Lebaran, Pemerintah Daerah DKI Jakarta mengimpor daging sapi beku dari Irlandia. "Daging sapi Irlandia sama sekali tidak bermasalah dan layak dikonsumsi. Selain itu, harganya murah," kata Sri Mulyono, Kepala Subdinas Bina Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan DKI Jakarta, kepada pers pada waktu itu. 20 Desember 2000 Para politisi Swiss menuntut penarikan makanan ternak berbahan daging dan tulang sapi. Mereka meminta seluruh makanan ternak dibakar dalam incinerator. Desember 2000-Januari 2001 - Thailand melarang impor sapi dari Portugal, Prancis, Irlandia, Swiss, Belanda, Jerman, dan Belgia. Pelarangan impor sapi dari Inggris sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu. - Australia dan Selandia Baru melarang impor sapi dari 30 negara Eropa. - Malaysia melarang impor daging sapi dari Eropa. 22 Desember 2000 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan gerakan global untuk mencegah penyebaran mad cow. 15 Januari 2001 Britain's Food Standards Agency mengumumkan hasil riset yang menunjukkan bahwa penyakit sapi gila juga bisa menular melalui susu sapi. 24 Januari 2001 - Perkembangan terakhir menunjukkan bahwa mad cow telah menewaskan sedikitnya 80 warga Inggris dan dua penduduk Prancis. - Indonesia, Thailand, Taiwan, dan Sri Lanka berisiko menjadi area baru penyebaran BSE. Negara-negara inilah yang mengimpor makanan ternak berbahan daging sapi dari Inggris pada awal 1990-an. 31 Januari 2001 Jerman, Prancis, dan Irlandia menginstruksikan pembantaian massal sapi-sapi tua yang dicuri-gai terkena mad cow. Mardiyah Chamim (dari berbagai sumber)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus