Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Ternak Miliaran Kecoak di Cina, Apa Saja Manfaatnya?

Larangan nasional di Cina menggunakan sampah makanan untuk pakan babi mendorong pertumbuhan peternakan kecoak.

4 Oktober 2020 | 21.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak dipandang sebagai hama dan hewan menjijikkan di banyak bagian lain di dunia, kecoak adalah tambang uang untuk sekitar 100 peternak di Cina. Tepung dari kecoa jenis Kecoak Amerika (Periplaneta americana) ini ada dalam daftar bahan baku berbagai jenis obat-obatan Cina dan kosmetik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebagian besar menyebutnya baik untuk membantu menghilangkan bekas luka. Tapi ada juga yang mengkonsumsinya sebagai obat yang diyakini bisa mengempiskan ukuran tumor. Di beberapa wilayah Cina, meski tidak banyak, kecoak juga dimakan untuk nutrisi yang dimilikinya. Ada pula pengembangannya sebagai pil diet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Satu dari antara peternakan kecoak itu adalah proyek Zhangqiubei, dekat Jinan, ibu kota Provinsi Shandong, Cina sebelah timur. Tapi berbeda dari kebanyakan dari lainnya, fasilitas di lokasi ini memproduksi pakan ternak.

"Jika kami dapat membudidayakan kecoak dalam skala yang luas, kami dapat menyediakan protein yang menguntungkan seluruh siklus ekologis," kata kepala proyek, Li Yanrong, pada pertengahan September lalu.

Dia mengungkap tujuan mengganti kandungan antibiotik pada banyak pakan ternak saat ini dengan asupan organik yang baik untuk si ternak maupun tanah di lingkungan peternakan itu. Meski begitu Li mengatakan masih terlalu awal untuk bisa memastikan apakah proyeknya itu bisa menguntungkan untuk bisnis jangka panjang.

Saat ini, tersebar di sekitar 'kandang' kecoak itu adalah kandang-kandang berisi babi, bebek, ayam dan kambing. Hewan-hewan itu diberi pakan campuran tepung kecoa kaya nutrisi.

Sementara itu, ada kanal dalam mengelilingi hanggar kandang kecoak. Kanal dipenuhi ikan-ikan yang sengaja dibuat lapar. Ikan-ikan itu membantu memastikan tak ada kecoak yang lari dari balik bangunan sehingga menciptakan wabah.

Kecoa terlihat di antara kardus di sebuah peternakan kecoa yang dioperasikan oleh perusahaan farmasi Gooddoctor di Xichang, provinsi Sichuan, China 10 Agustus 2018. Di China, kecoa dijadikan sebagai pengobatan tradisional. REUTERS/Thomas Suen

Itu penting karena hanggar berisi 60 ruang atau sel di Proyek Zhangqiubei berisi total satu miliar kecoak. "Setiap hari mereka memakan 50 ton sampah dapur," kata manajer di lokasi proyek, Yin Diansong.

Larangan nasional di Cina menggunakan sampah makanan untuk pakan babi, karena kehawatiran merebaknya penyakit demam babi Afrika, ikut mendorong pertumbuhan peternakan kecoak. Serangga berantena penyuka lingkungan yang gelap, lembap dan hangat ini dianggap sebagai senjata bioteknologi untuk membantu mengatasi ledakan sampah rumah tangga.

Selain proyek Zhangqiubei, beberapa nama peternakan kecoak yang dikenal di Cina di antaranya adalah Shandong Qiaobin Agricultural Technology Co, dan Gooddoctor. Masing-masing, pada 2018, dilaporkan memiliki aset hingga enam miliar kecoak untuk diproduksi sebagai bahan baku obat dan kosmetik.

ABC | BUSINESS INSIDER

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus