Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Universitas Brawijaya Raih Dana Penelitian Terbesar dari Kemenristek

Ada 71 judul penelitian dari Universitas Brawijaya yang telah disetujui pusat untuk mendapatkan pendanaan.

24 Februari 2021 | 20.42 WIB

Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB
Perbesar
Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur. Situs UB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Malang - Universitas Brawijaya menjadi perguruan tinggi yang mendapatkan pendanaan terbesar untuk penelitian dari Kemenristek/BRIN, yakni sebesar Rp 11,98 miliar untuk Kategori Penelitian Kompetitif Nasional dan Desentralisasi.

Baca:
Berita Terkini Gempa Pagi Ini: Melonguane lalu Gunung Kidul

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ketua LPPM Universitas Brawijaya Bambang Susilo di Malang, Rabu, 24 Februari 2021, menjelaskan kategori Penelitian Kompetitif Nasional meliputi Skema Penelitian Dasar (PD), Skema Penelitian Terapan (PT), Skema Penelitian Pengembangan (PP), Skema Penelitian Dosen Pemula (PDP), Skema Penelitian Kerja Sama Antar-Perguruan Tinggi (PKPT), dan Skema Penelitian Pascasarjana (PPS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sedangkan Kategori Penelitian Desentralisasi, yaitu Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT), Skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), Skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi (PPUPT).

"Ada 71 judul penelitian dari Universitas Brawijaya yang telah disetujui pusat untuk mendapatkan pendanaan dari Kepala Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat," kata Bambang.

Dengan pendanaan yang diperoleh, Bambang berharap bisa berkontribusi dalam meningkatkan reputasi Universitas Brawijaya di kancah internasional.

"Penelitian nanti outputnya adalah publikasi internasional melalui jurnal internasional terindeks Scopus dan Webs of Sciences yang akan berpengaruh pada reputasi atau peringkat Universitas Brawijaya di kancah internasional," katanya.

Selain itu, kata Bambang, untuk penelitian dengan Kesiapterapan Teknologi (TKT) di atas 7 nantinya bisa berkembang menjadi inovasi yang diharapkan bisa bekerja sama dengan industri agar bisa diaplikasikan ke masyarakat.

Sebelumnya, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro mengumumkan pendanaan penelitian untuk perguruan tinggi negeri non-badan hukum (PTN non-BH) tahun 2021 yang bersumber dari Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp 632 miliar.

Universitas Brawijaya menjadi perguruan tinggi non-PTNBH yang menerima pendanaan penelitian terbesar, yaitu Rp 11,98 miliar.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus